Israel Tangkap 8 Staf Bulan Sabit Merah Palestina

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 10 Februari 2024 09:53 WIB
Tentara Israel terlihat di dekat perbatasan Jalur Gaza di Israel selatan pada 6 Januari 2024. (Foto: Xinhua/JINI/Ilan Assayag)
Tentara Israel terlihat di dekat perbatasan Jalur Gaza di Israel selatan pada 6 Januari 2024. (Foto: Xinhua/JINI/Ilan Assayag)

Kota Gaza, MI - Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) pada Jumat (9/2) melaporkan, bahwa tentara Israel menyerbu Rumah Sakit Al-Amal di Kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan, dan menangkap delapan staf medis serta orang-orang yang terluka.

“Pasukan pendudukan menangkap delapan anggota staf kami di Rumah Sakit Al-Amal termasuk empat dokter dan menahan empat orang yang terluka beserta lima rekannya,” kata PRCS lewat pernyataan.

PRCS mengungkapkan pasukan Israel menghina, menginterogasi dan memukul semua tim di rumah sakit tersebut, serta tidak memberi mereka makanan dan akses ke toilet.

Pihaknya menuding tentara Israel telah mencuri uang dari rumah sakit dan orang-orang di sana, termasuk staf medis.

Disebutkan pula bahwa tentara telah menyita laptop dan sistem radio (VHF), satu-satunya alat komunikasi di tengah pemadaman jaringan komunikasi, di Kota Khan Younis yang berlangsung selama sekitar satu bulan.

Pada Jumat (9/2) pagi, PRCS melaporkan telah kehilangan komunikasi total dengan timnya di Rumah Sakit Al-Amal, menyampaikan kekhawatiran mendalam tentang keselamatan tim di Rumah Sakit Al-Amal, serta korban luka dan pasien.

"Serangan tentara Israel terhadap Rumah Sakit Al-Amal memasuki hari ke-19," katanya.

Israel terus menggempur Jalur Gaza, di mana sedikitnya 27.947 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak, terbunuh dan 67.459 orang lainnya terluka sejak 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Israel meluncurkan serangan ke Jalur Gaza sejak kelompok Palestina Hamas, melakukan serangan lintas batas yang Tel Aviv katakan telah menewaskan hampir 1.200 orang.

Menurut PBB, agresi Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih dan obat-obatan, dengan 60 persen infrastruktur di wilayah kantong itu rusak atau hancur.

 

Sumber: Anadolu