Jusuf Kalla Diminta Ikut Terlibat Akhiri Konflik di Palestina

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 6 Mei 2024 12:07 WIB
Anggota delegasi Jusuf Kalla (nomor dua dari kiri) [Foto: ANTARA]
Anggota delegasi Jusuf Kalla (nomor dua dari kiri) [Foto: ANTARA]

Jakarta, MI - Anggota delegasi Jusuf Kalla (JK), Hamid Awaludin mengatakan, bahwa Hamas meminta wakil presiden ke-10 dan 12 Indonesia tersebut, untuk memediasi upaya mengakhiri konflik di Palestina.

Hal tersebut disampaikan Hamid, melalui keterangan persnya di Kuala Lumpur, Senin (6/5/2024).

Dalam keterangan itu, dia mengatakan pihak-pihak yang bertikai meminta Jusuf Kalla untuk bisa memediasi kedua belah pihak, agar mengakhiri kekerasan yang telah berlangsung selama tujuh bulan terakhir tersebut.

Dalam upaya damai untuk Palestina-Israel tersebut, JK bertemu dengan delegasi Hamas Palestina, yang dipimpin Pejabat Biro Politik sekaligus Wakil Kepala Urusan Internasional Hamas Dr. Bassem Naim.

Salah satu fokus dalam pembicaraan itu adalah, terkait upaya menghentikan aksi kekerasan yang mengorbankan masyarakat sipil secara masif, menurut keterangan itu.

Hamid mengatakan, bahwa dalam pertemuan tersebut Naim membeberkan aksi pembantaian, yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Gaza dengan melakukan genosida.

"Dunia pun sudah mengutuk tindakan kejam Israel tersebut, kecuali Amerika Serikat. Namun, seperti yang kita tahu Presiden AS Joe Biden dan PM Israel Benjamin Netanyahu kewalahan sendiri menghadapi rakyatnya yang memprotes tindakan pemerintah Israel," kata Hamid.

Pertemuan yang relatif tertutup itu, berlangsung di sebuah daerah di luar Kuala Lumpur pada Minggu (5/5/2024) malam. Diskusi dengan Hamas tersebut, berlangsung selama sekitar tiga jam.

Pertemuan itu disebutkan, bermula ketika salah satu pimpinan Hamas menghubungi Hamid Awaludin, yang juga mantan Menkumham RI, untuk dapat mengatur pertemuan dan diskusi mereka dengan JK pada Minggu (5/5) di tempat yang telah ditentukan.

Upaya untuk mengakhiri konflik secara permanen, antara Israel dan Palestina, kata dia, sebenarnya sebelumnya telah dilakukan oleh JK bersama tim pada Juli, dan pertengahan Oktober 2023.

Namun, pembicaraan sempat terhenti akibat serangan yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober 2023.