4 Fakta Menarik dari Film Miracle In Cell No 7

Tim Redaksi
Tim Redaksi
Diperbarui 11 September 2022 20:35 WIB
Jakarta, MI - Film Miracle in Cell No 7 yang teradaptasi dari Film Korea Selatan ini telah tayang di bioskop sejak Kamis (8/9). Film yang baru tayang perdana di Indonesia ini ternyata memiliki beberapa fakta menarik. Berikut 4 fakta menarik dari Film Miracle In Cell No 7: 1.Diangkat dari kisah nyata Fakta pertama, film Miracle In Cell No7 merupakan adaptasi dari film Korea dengan judul yang sama. Diketahui, cerita dalam film versi Korea diangkat dari kisah nyata seorang pria bernama Jeong Won Seop. Ia merupakan pria disabilitas intelektual dan dituduh mencekik serta memperkosa murid Sekolah Dasar, putri dari kepala polisi Chuncheon pada 1972. Jeong Won Seop kemudian dipenjara selama 15 tahun setelah menjalani persidangan ulang, ia baru bebas dari penjara pada 2008. Jeong Won Seop lalu meninggal di usia 87 tahun. 2. Para pemain isi soundtrack lewat lagu Balon Udara Fakta kedua, film Miracle In Cell No 7 dikenal dengan soundtrack film bertajuk Andaikan Kau Datang, hasil aransemen ulang dari Andmesh Kamaleng. Diketahui, Falcon Pictures kembali merilis soundtrack, kali ini lagu bertajuk Balon Udara. Lagu karya Ade Omar ini dibawakan oleh para pemain film. Di antaranya Vino G Bastian, Graciella Abigail, Indro Warkop, Tora Sudiro, Bryan Domani, Mawar De Jongh, Indra Jegel, dan Rigen Rakelna. 3. Tembus lebih dari 190 ribu penonton di hari pertama tayang Di hari pertama tayang, film Miracle In Cell No 7 sudah dapat menembus lebih dari 190 ribu penonton. Sutradara film Miracle In Celll No 7 versi Korea, Lee Hwan Kyung memprediksi film versi Indonesia akan menyedot lebih dari 5 juta penonton. Produser Falcon Pictures, Frederica pun menanggapi hal tersebut. 4. Produser Korea miliki keresahan yang sama dengan Hanung Bramantyo Produser film Miracle In Cell No 7 Korea, Kim Min Ki memiliki keresahan yang sama dengan Hanung Bramantyo. Ia merasakan keresahan terhadap sistem hukum di Korea Selatan saat itu. Hal ini pun juga dirasakan oleh Hanung Bramantyo. "Sama seperti alasan Mas Hanung. Mas Hanung kan bilang mau memperlihatkan hukum, kesalahan hukum, dan kontradiksi hukum yang ada di Korea," ujar Kim Min Ki saat jumpa pers di kantor Falcon Picture, Jakarta Selatan, Rabu (31/8). "Dengan alasan yang sama persis dengan yang diutarakan oleh Mas Hanung, saya juga berangkat dari alasan tersebut memutuskan untuk menggarap film ini," imbuhnya.
Berita Terkait