Sejarah Coldplay yang Siap Goyang GBK

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 14 November 2023 19:38 WIB
Group Band Coldplay [Foto: Ist]
Group Band Coldplay [Foto: Ist]

Jakarta, MI - Mega Konser Coldplay yang akan digelar pada, Rabu (15/11) mendatang, sangat menuai antusias penggemarnya di Indonesia.

Bukan hanya tentang antusiasmenya saja, tapi belakangan para penggemar cukup memahami artikulasi, dari setiap lagu band papan atas asal London ini. Selain lagunya, para penggemar juga mencari tahu tentang profil dari grup band ini.

Monitorindonesia, telah merangkum profil sederhana dari grup band Coldplay.

Sejarah dibentuknya coldplay dimulai pada 1996 lalu. Masih bergenre rock, Coldplay pada awalnya bernama ‘Pectoralz’. Awalnya vokalis utama, Chris Martin dan gitaris Jonny Buckland yang saat itu masih menjadi mahasiswa membentuk band dengan nama 'Pectoralz'. 

Lalu, Guy Berryman sebagai bassist, bergabung dan nama grup band mereka berganti menjadi 'Starfish'. Band mereka pun, belum mengeluarkan lagu sehingga tidak meraih popularitas. 

Pada tahun 1997 pectoralz mengganti nama menjadi ‘Starfish’. Will Champion, bergabung sebagai drummer dan multi-instrumen melengkapi member dari band tersebut, yang resmi mengganti nama mereka menjadi 'Coldplay' setelah tahun 1998. 

Pada saat itulah, Chris Martin dan kawan-kawan, merilis beberapa lagu seperti single Ode to Deodorant (1998) serta dua EP bertajuk Safety dan The Blue Room.

Di Penghujung 1998, band pun kembali mengganti nama. Kali ini, nama yang dipilih adalah Coldplay dan bertahan hingga saat ini. Nama ini pun, terinspirasi dari buku puisi bertajuk Child’s Reflection: Coldplay. 

Karya Coldplay mulai dikenal luas, semenjak meledaknya album Parachutes (2000) yang juga merupakan karya pertama mereka sebagai Coldplay. (ELS)