John Kei Divonis 15 Tahun Penjara

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 20 Mei 2021 18:40 WIB
Monitorindonesia.com - Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat menjatuhkan vonis 15 tahun penjara terhadap John Refra atau John Kei, terdakwa kasus pembunuhan berencana dan pengeroyokkan . "Menjatuhkan pidana penjara selama 15 tahun," kata hakim Yulisar di PN Jakarta Barat saat membacarakan putusan, Kamis (20/5/2021). John dinyatakan hakim telah terbukti melanggar Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan Pasal 170 KUHP tentang pembunuhan. Vonis itu lebih rendah dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) yang menuntut John Kei 18 tahun penjara. John dinilai sebagai penganjur atas terbunuhnya seorang anak buah Nus Kei, yakni Yustus Corwing alias Erwin di Duri Kosambi pada 21 Juni 2020. Dalam sidang ini, hakim juga menjatuhkan vonis kepada enam anak buah John Kei. Mereka juga divonis dengan hukuman yang berbeda-beda. Adapun enam anak buah John Kei adalah: 1. Henra Yanto Notanubun, divonis 13 tahun penjara 2. Bony Haswerus Sedubun, divonis 13 tahun penjara 3. Samuel Rahanbinan, divonis 13 tahun penjara 4. Yeremias Farfarhukubun, divonis 13 tahun penjara 5. Bukon Koko Bukubun, divonis 14 tahun penjara 6. Daniel Hendrik F Far Far, divonis 15 tahun penjara Anak buah John , dikatakan hakim terbukti bersalah atas Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan yang menyebabkan korban meninggal dunia, serta Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Darurat Republik Indonesia tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam. John Kei beberapa ditangkap dan ditahan antara lain tahun 2004 karena diduga terlibat dalam pembunuhan Basri Sangaji dan tahun 2012 dalam kasus pembunuhan Tan Harry Tantono alias Ayung (45), direktur Sanex Stell Mandiri.

Topik:

Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat John Refra John Kei

Berita Sebelumnya

Di Peluncuran Buku Irman Gusman, Fahri Minta Presiden Jokowi Kasih Kepercayaan ke Pimpinan KPK

Berita Selanjutnya

Setara Institute Tawarkan Jalan Penyelesaian Kontroversi TWK KPK