Polri Sebut Satgas Nusantara Fungsinya Cooling System

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 30 Juni 2022 21:25 WIB
Jakarta, MI - Polri menyatakan Satgas Nusantara yang dibentuk untuk mencegah polarisasi jelang Pemilihan Umum (Pemilu) sudah ada pada penyelenggaraan Pemilu 2019. Pernyataan ini disampaikan Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo untuk menaggapi kritikan anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon. "Satgas Nusantara itu fungsinya cooling system. Ini kan yang sudah kita lakukan di tahun 2019," jelas Dedi Prasetyo kepada wartawan, Kamis (30/6/2022). Lebih lanjut Dedi menuturkan, Satgas Nusantara berhasil mencegah hoax pada masa Pemilu 2019. Selain itu, satgas ini bisa mendinginkan ketegangan selama masa Pemilu. "Itu di tahun 2019 adanya cooling system seperti itu kan berhasil, itu kan konsepnya Pak Tito itu. Jangan sampai terjadi overheat. Overheat itu kan bisa meledak ya meledaknya itu apa dengan cara cooling system," terangnya. Menurut Dedi, pembentukan Satgas Nusantara melibatkan banyak pihak. Dia menyebut ini dibentuk jelang Pemilu 2024 untuk memitigasi tersebarnya hoax dan ujaran kebencian. "Tentunya Satgas Nusantara tidak bekerja sendiri. Bekerja sama dengan seluruh komponen bangsa dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, dengan wartawan dengan media untuk memberikan literasi yang sejuk," ungkapnya. "Menjaga persatuan, untuk memitigasi berita-berita hoax. Kemudian termasuk itu berita-berita ujaran kebencian yang mengatasnamakan memecah belah bangsa itu yang sama-sama kita kelola," sambungnya.
Berita Terkait