Dua Pekerja China Tersangka Kasus Ledakan Tungku Smelter di Morowali yang Menewaskan 21 Orang

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 11 Februari 2024 18:34 WIB
Bagian pabrik PT ITSS lokasi tungku smelter No. 41 yang sempat terbakar (Foto: Dok PT IMIP)
Bagian pabrik PT ITSS lokasi tungku smelter No. 41 yang sempat terbakar (Foto: Dok PT IMIP)

Morowali, MI - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah menetapkan dua tersangka dalam kasus ledakan tungku smelter nikel milik PT Indonesia Tsingshan Satinless Steel (ITSS). 

Tungku smelter ini meledak pada 24 Desember silam di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

"Sudah ada penetapan tersangka, dua orang. Mereka berkewarganegaraan China," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah, Kombes Djoko WIenartono dikutip pada Minggu (11/2).

Djoko merinci dua pria itu adalah ZG yang merupakan pengawas keuangan di PT. Zhao Hui Nikel, dan Z yang menjabat wakil supervisor PT Ocean Sky Metal Indonesia (OSMI). ZG diminta untuk membantu PT ITSS saat itu.

Berkas perkaranya siap diajukan ke jaksa penuntut umum. "Rencana hari Senin, 12 Februari 2024 kirim berkas ke JPU," kata Djoko.

Kepolisian melakukan gelar perkara pada tanggal 3 Januari 2024 lalu, dan kasusnya dinaikkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan. Polisi saat itu menduga adanya unsur pelanggaran keamanan keselamatan kerja (K3) dalam ledakan smelter di Morowali.

Dalam kasus ini, per tanggal 2 Januari 2024, setidaknya 21 orang meninggal. Mereka yang meninggal terdiri dari 13 pekerja lokal dan delapan pekerja asing asal China.

Sebelumnya, Kapolda Sulteng Irjen Pol Agus Nugroho mengatakan pihaknya telah membuat tim gabungan untuk menyelidiki penyebab kebarakan tungku di PT ITSS yang membuat puluhan karyawannya menjadi korban.

Tim gabungan itu terdiri dari penyidik Polda Sulteng bersama Polres Morowali yang juga didukung oleh tim penyidik Bareskrim Polri, Tim DVI Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes), dan tim Inafis dari laboratorium forensik Makasar dan Mabes Polri.

Tempat kejadian perkara juga sudah diamankan.

“Untuk saat ini operasional PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) kita hentikan sampai adanya penyelesaian dari hasil penyelidikan nanti,” kata Agus dalam rilis resminya.

Tungku di satu pabrik pengolahan nikel milik PT ITSS di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) terbakar dan menyebabkan 21 orang pekerja meninggal dunia dan puluhan lain mengalami luka.

Kementerian Luar Negeri China pada hari Senin (25/12) mengonfirmasi pekerja asal China tewas dalam kebakaran di pabrik peleburan nikel milik ITSS.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning, mengatakan pihaknya telah menginstruksikan kedutaan besar China di Indonesia untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan mengidentifikasi penyebab kecelakaan tersebut sesegera mungkin.

"Juga secara bersamaan memandu perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam insiden tersebut untuk menangani dan menyelesaikan masalah tersebut," ujar Mao Ning dalam konferensi pers, Senin (25/12).

"China akan terus menjaga komunikasi yang erat dengan Indonesia dan melakukan upaya tindak lanjut dengan baik." lanjutnya.