Eks Gubernur Kalbar Cornelis Diduga Hina Prabowo "Gemuk Mirip Babi"

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 11 Februari 2024 19:14 WIB
Eks Gubernur Kalbar Cornelis diduga menghina Prabowo "Gemuk Mirip Babi" (Foto: MI/Repro IG)
Eks Gubernur Kalbar Cornelis diduga menghina Prabowo "Gemuk Mirip Babi" (Foto: MI/Repro IG)

Jakarta, MI - Mantan Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) periode 2008–2018 sekaligus politikus PDI Perjuangan, Cornelis diduga menghina calon presiden (capres) Prabowo Subianto dengan menyebutnya mirip babi.

"[Prabowo] hanya bisa begini [ke kiri, ke kanan] jalannya terpincang-pincang, seperti orang bodoh. tidak beristri karena pengen**nya sudah dipotong. Siapa yang memotongnya? fretelin. Jadi bijinya sudah diambil. Makanya dia [Prabowo] gemuk mirip babi yang sudah disunat. Tahu kita babi yang sudah disunat?," katanya dihadapan warga sebagaimana dalam video akun TikTok @sayapkanan0*** seperti diunggah akun instgram tawon_rimba dikutip Monitorindonesia.com, Minggu (11/2). (dalam bahasa daerah yang diterjemahkan akun Instagram @akun instgram tawon_rimba)

"Tahu," jawab warga.

"Itulah dia [Prabowo]!," katanya

"Jadi kita jangan pilih yang seperti orang bodoh yang lagi mencari jawaban. Itu orang tololnya kebangetan. Tahu kita tolol kebangetan?," tanya dia lagi.

"Tahu," jawab warga.

Selain itu, dia juga seakan menyinggung calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka saat debat cawpres lalu.

"Jangn pilih orang yang tolol, kalau udah tolol ya tolol. Tolol itu ada berbagai macam. Kalau dikasih tahu ada 44 macam. 44 macam juga mereka gila. Gila bodoh".

"Mana ada orang [yang pernah begini, sambil menunduk] mana ada orang [yang pernah begini, sambil nunduk seolah cari sesuatu] mana jawabannya. Didepan Sekjen PBB, bikin malu nama Indonesia saja," katanya direspons tertawa oleh warga.

Merespons hal ini, Ketua Umum PPJNA 98 Anto Kusumayuda meminta aparat kepolisian segera menangkap dan memenjarakan Cornelis itu.

“Politikus PDIP Cornelis telah menghina Prabowo dengan menyamakan mantan Danjen Kopassus itu dengan babi. Polisi harus segera menangkap dan memenjarakan Cornelis,” katanya.

Menurut Anto, Cornelis telah menyebarkan kebencian dan aparat kepolisian bisa langsung menangkapnya. “Pernyataan Cornelis bisa memunculkan kegaduhan di masyarakat,” ungkapnya.

Dia menegaskan bahwa polisi tidak perlu takut untuk menangkap Cornelis. “Pernyataan Cornelis bukan dari bagian kebebasan berbicara,” jelas Anto

Anto mengatakan, masyarakat akan memberikan pujian terhadap polisi jika dengan cepat menangkap dan memenjarakan Cornelis. “Biasanya ketika mau ditangkap Cornelis akan mengucapkan mengancam kebebasan berbicara tapi pernyataannya justru membahayakan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” tandasnya.