Polisi Gerebek Markas AMPI di Medan, Ternyata Disulap jadi Pabrik Ekstasi

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 29 Juli 2025 17:35 WIB
Kantor AMPI di Medan di gerebek polisi, ternyata dijadikan pabrik ekstasi (Foto: Repro)
Kantor AMPI di Medan di gerebek polisi, ternyata dijadikan pabrik ekstasi (Foto: Repro)

Medan, MI - Kantor sekretariat organisasi kepemudaan Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) di Medan mendadak jadi sorotan. Bangunan yang tampak seperti kantor biasa itu ternyata menyimpan aktivitas gelap, disulap menjadi pabrik ekstasi.

Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara menggerebek lokasi tersebut pada Jumat (25/7/2025) malam. Penggerebekan dilakukan di Jalan Kantil, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, setelah tim penyidik melakukan penyelidikan intensif selama tiga bulan terakhir.

Kecurigaan polisi berawal dari aktivitas mencurigakan yang kerap terjadi di dalam bangunan tersebut. Dari luar, tidak ada yang menyangka bahwa tempat itu telah disulap menjadi pabrik ekstasi yang membahayakan masyarakat.

Begitu petugas mendobrak masuk, mereka menemukan tiga orang di dalam lokasi. Dua orang pelaku, berinisial M dan FA, berhasil diamankan dalam kondisi sedang beraktivitas di salah satu ruangan. Keduanya langsung diborgol dan digelandang ke Mapolda Sumut untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Satu pelaku lainnya, berinisial SS, diduga merupakan pimpinan AMPI setempat sekaligus dalang di balik aktivitas produksi ekstasi.

Ia sempat melarikan diri melalui pintu belakang dan meloncat ke sungai yang berada tak jauh dari lokasi kejadian. Upaya pelariannya berakhir tragis setelah jasadnya ditemukan mengambang di pinggir sungai pada keesokan harinya.

"SS melompat ke sungai saat mengetahui kehadiran petugas. Jasadnya ditemukan di pinggir sungai keesokan harinya oleh warga," jelas Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut, Kombes Jean Calvijn Simanjuntak, Senin (28/7/2025).

Polisi menduga SS mengalami kepanikan dan kelelahan saat mencoba melarikan diri dari lokasi.

Dari hasil penggeledahan, polisi menemukan bangunan itu telah disulap menjadi pabrik narkoba dengan tiga ruangan yang memiliki fungsi berbeda.

Di ruangan pertama, lokasi tempat M dan FA diamankan, ditemukan serbuk ekstasi yang disembunyikan dalam pakaian FA. Serbuk tersebut telah dikemas dengan rapi dan diduga siap untuk diedarkan.

Selanjutnya, di ruangan kedua diduga merupakan laboratorium produksi ekstasi. Di sana, petugas menemukan sejumlah bahan kimia dan perlengkapan yang biasa digunakan untuk membuat narkotika sintetis.

Sejumlah barang yang berhasil diamankan di lokasi antara lain paracetamol, pewarna makanan, bahan pengeras, serta dua butir pil yang mengandung sabu.

Adapun ruangan ketiga difungsikan sebagai gudang penyimpanan peralatan dan bahan baku tambahan. Polisi juga menemukan beberapa catatan keuangan dan daftar distribusi yang diduga berkaitan dengan jaringan peredaran narkoba di Medan dan sekitarnya.

Saat ini, penyelidikan terus dikembangkan untuk membongkar jaringan yang lebih luas. Sementara itu, kedua tersangka, M dan FA, masih menjalani pemeriksaan secara intensif di Polda Sumut.

Polisi juga berencana memanggil sejumlah saksi, termasuk beberapa anggota AMPI lainnya, guna mendalami sejauh mana keterlibatan organisasi tersebut dalam kasus ini.

Peristiwa ini mengejutkan publik karena menyeret nama sebuah organisasi kepemudaan yang selama ini dikenal aktif di bidang sosial dan politik.

Aparat penegak hukum menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus ini secara terbuka, dan tidak akan ragu mengambil tindakan hukum terhadap siapa pun yang terbukti terlibat, tanpa memandang latar belakang organisasi.

Topik:

markas-ampi medan pabrik-ekstasi