2 Kapal Angkatan Laut AS Kembali Melintasi Selat Taiwan

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 29 Agustus 2022 10:20 WIB
Jakarta, MI - Di tengah memanasnya hubungannya dengan China, dua kapal perang Angkatan Laut AS berlayar melalui perairan internasional di Selat Taiwan sebagai operasi pertama sejak kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi yang membuat marah China yang menganggap pulau itu sebagai wilayahnya. Angkatan Laut AS menyatakan kapal penjelajah Chancellorsville dan Antietam sedang melakukan operasi di wilayah peraitan tersebut. Operasi semacam itu biasanya memakan waktu delapan hingga 12 jam untuk diselesaikan dan diawasi secara ketat oleh militer China. Dalam beberapa tahun terakhir, kapal perang AS, dan kadang-kadang kapal-kapal dari negara-negara sekutu seperti Inggris dan Kanada, secara rutin berlayar melalui selat itu. Hal itu menarik kemarahan China sehingga kian memperburuk hubungan kedua negara. Kunjungan Pelosi ke Taiwan pada awal Agustus membuat marah China yang melihatnya sebagai upaya AS untuk ikut campur dalam urusan internalnya. China kemudian meluncurkan latihan militer di dekat pulau yang sejak itu terus berlanjut. Latihan itu disambut dengan latihan serupa oleh Taiwan. "Kapal-kapal (AS) ini transit melalui koridor di selat yang berada di luar laut teritorial negara pantai mana pun," kata Angkatan Laut AS seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (29/8). Operasi tersebut menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Militer AS terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan oleh hukum internasional, menurut Angkatan Laut negara itu. John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS menyebut posisi AS "sangat konsisten" dengan kebijakan "satu-China" AS dan dalam upaya "Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka". Kirby menambahkan bahwa operasi itu sudah direncanakan sejak lama. Komando Teater Timur militer China menyatakan mereka mengikuti kapal-kapal itu dan memperingatkan mereka. "Pasukan tetap siaga tinggi dan siap untuk menggagalkan provokasi kapan pun," tambahnya dalam sebuah pernyataan. Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan kapal-kapal itu berlayar ke arah selatan dan pasukannya sedang mengamati tetapi situasinya seperti biasa.