Ukraina Catat Kemajuan, Rusia Kehilangan Kendali Penuh di Kherson

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 4 Oktober 2022 10:44 WIB
Jakarta, MI - Rusia tidak lagi memiliki kendali penuh atas salah satu dari empat provinsi di Ukraina yang telah dianeksasi pekan lalu setelah pasukan Ukraina maju puluhan kilometer di provinsi Kherson dan membuat kemajuan tambahan di wilayah timur. Militer Rusia kemarin mengakui bahwa pasukan Kyiv telah menerobos ke wilayah Kherson. Dikatakan bahwa tentara Ukraina dan "unit tank superior" telah berhasilmenembus pertahanan di sekitar desa Zoltaya Balka dan Alexsandrovka. Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov mengatakan pasukannya kembali ke "garis pertahanan yang telah disiapkan sebelumnya". Komentarnya itu merupakan pengakuan bahwa serangan balik selatan Ukraina meningkat secara dramatis dua bulan setelah dimulai. Brigade Ukraina telah mencapai terobosan terbesar mereka di wilayah tersebut sejak perang dimulai. Mereka menerobos garis depan dan maju dengan cepat di sepanjang Sungai Dnieper. Kyiv tidak memberikan konfirmasi resmi tentang kemajuan tersebut. Akan tetapi sumber-sumber Rusia mengakui bahwa serangan tank Ukraina telah bergerak di sepanjang tepi barat sungai. Mereka merebut kembali sejumlah desa di sepanjang jalan dan mengancam jalur pasokan bagi ribuan tentara Rusia yang terdampar. Berbicara semalam, Zelenskiy mengatakan brigade ke-129 Ukraina dari kota asalnya Kryvyi Rih telah membebaskan pemukiman Arkhanhelske dan Myrolyubivka di wilayah Kherson utara. Prajurit brigade itu mengibarkan bendera biru dan kuning di Myrolyubivka dari atap yang rusak. Blogger militer Rusia mengatakan bahwa kemajuan Ukraina sangat spektakuler. Mereka mengklaim pasukan Kyiv telah dekat dengan Dudchany, sekitar 20 mil (30km) di selatan tempat garis pertahanan sebelum terobosan. Kondisi itu menunjukkan salah satu kemajuan perang tercepat. Anton Gerashchenko, seorang penasihat kementerian dalam negeri Ukraina, memposting foto tentara Ukraina berpose dengan bendera mereka. Dia mengatakan itu adalah desa Mikhailivka, sekitar 20 km di luar posisi mereka sebelumnya. Target Ukraina berikutnya adalah kota Beryslav di tepi Dnieper. Sebagai tanda pergolakan di dalam komando tentara Rusia, kepala distrik militer barat dilaporkan dipecat pada hari Senin setelah kekalahan baru-baru ini. Kantor berita RBC mengkonfirmasi Jenderal Alexander Zhuravlyov telah dipecat. Distriknya adalah salah satu dari lima yang membentuk angkatan bersenjata Rusia. Langkah itu menyusul kritik selama akhir pekan oleh presiden Chechnya, Ramzan Kadyrov dan dari Valery Gerasimov, kepala staf umum Putin, akibat lepasnya Lyman. “Ini jelas terkait dengan kesalahan perang, yang semakin sulit disembunyikan. Kremlin mencari kambing hitam,” kata seorang mantan pejabat kementerian pertahanan Rusia yang pernah bekerja dengan Zhuravlyov seperti dikutip TheGuardian.com, Selasa (4/10). “Tekanan pada komandan angkatan bersenjata Rusia, Valery Gerasimov akan meningkat,” tambah mantan pejabat kementerian pertahanan itu. Dalam pidato terakhirnya, Zelenskiy menganggap pencaplokan wilayah Ukraina oleh Rusia sebagai “lelucon”, yang meliputi provinsi Kherson, Zaporizhzhia, Donetsk, dan Luhansk. Menolak untuk menyebut nama Vladimir Putin, dia mengatakan “seseorang di suatu tempat” baru-baru ini mengadakan apa yang disebutnya “referendum semu”