Pasukan Rusia Kian Terdesak, Tentara Ukraina Kuasai Wilayah Kherson

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 5 Oktober 2022 12:58 WIB
Jakarta, MI - Pasukan Rusia yang menduduki wilayah Laut Hitam di bagian Selatan Ukraina mengalami kehilangan teritorial yang serius di Kherson selama beberapa hari terakhir berdasarkan peta yang diterbitkan oleh kementerian pertahanan Moskow. Video briefing harian kementerian negara itu tidak menyebutkan penarikan mundur pada hari Selasa, tetapi peta yang disertakan menunjukkan bahwa pasukan Rusia tidak lagi mengendalikan desa Dudchany di tepi barat sungai Dnieper. Di sana pasukan Ukraina terus maju untuk merebut kembali wilayah tersebut. Di wilayah timur laut Kharkiv, peta kementerian pertahanan menunjukkan bahwa pasukan Rusia telah meninggalkan posisi di tepi barat Sungai Oskil. Mereka tampaknya telah mundur sekitar 20 km (12,4 mil) ke timur, sejauh perbatasan provinsi Luhansk, setelah serangan balasan oleh tentara Kyiv bulan ini. Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada hari Selasa bahwa militer Ukraina telah membuat kemajuan besar dan cepat melawan pasukan Rusia dan membebaskan dari pendudukan puluhan kota di selatan dan timur negara itu. “Tentara Ukraina maju dengan cara yang cukup cepat dan kuat di selatan negara itu dalam konteks operasi pertahanan saat ini,” kata Zelenskyy dalam pidato video malamnya sebagaimana dikutip Aljazeera.com, Rabu (5/0). Dia menambahkan bahwa “puluhan pusat populasi telah dibebaskan. Semua wilayah itu berada di wilayah Kherson, Kharkiv, Luhansk dan Donetsk. Militer Ukraina mengklaim dalam sebuah pernyataan sebelumnya bahwa pasukan Rusia di Kherson "terdemoralisasi" dan jatuh kembali ke posisi mereka. Mereka menghancurkan depot amunisi dan jembatan di belakang mereka. "Semua ini untuk memperlambat serangan pasukan kami," kata kementerian pertahanan dalam pernyataan mereka. Wakil Menteri Dalam Negeri Ukraina Yevhen Enin mengatakan pada hari Selasa bahwa pasukan Ukraina telah merebut kembali 50 kota dan desa di Kherson, tanpa menyebutkan kapan. Setelah itu pasukan Kyiv perlahan-lahan merebut kembali wilayah di Kherson selama beberapa minggu, tetapi kemajuannya semakin cepat dalam beberapa hari terakhir. Dengan populasi satu juta sebelum perang, Kherson adalah daerah pertanian utama dan merupakan pintu gerbang ke Semenanjung Krimea yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014. Kota utama di kawasan itu, yang juga bernama Kherson, adalah salah satu yang pertama jatuh ke tangan pasukan Rusia setelah mereka meluncurkan apa yang disebut Kremlin sebagai “operasi militer khusus” pada bulan Februari. Hoda Abdel-Hamid dari al Jazeera, yang melaporkan dari kota Ukraina tengah Kryvyi Rih, mengatakan Ukraina telah mengejutkan pasukan Rusia dengan maju cepat melalui wilayah Kharkiv timur setelah mengumumkan niatnya untuk meluncurkan serangan balasan besar-besaran di Kherson. “Diyakini bahwa serangan itu terjadi begitu cepat karena Rusia telah mengerahkan kembali pasukan mereka dari timur laut ke wilayah Kherson. Tumuuannya untuk memperkuat garis pertahanan mereka di sana, katanya. “Tapi kemudian, selama beberapa hari terakhir, tentara Ukraina mengambil momentum dan berhasil menembus beberapa garis pertahanan Rusia di utara wilayah Kherson.”