Harga Kedelai Melambung, Ketua DPD Minta Pemerintah Segera Bertindak!

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 28 Oktober 2022 17:36 WIB
Jakarta, MI - Pemerintah diminta bergerak cepat dalam menstabilkan harga kedelai. Sebab, saat ini harga kedelai melonjak tak terkendali, sehingga produksi tahu dan tempe terdampak signifikan. "Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian harus segera mengambil langkah strategis dalam menstabilkan harga kedelai ini," ujar Ketua DPD RI laNyalla Mattalitti, Jumat (28/10). LaNyalla menilai, melonjaknya harga kedelai berdampak pada ukuran tahu dan tempe yang dijual. Ketika ukurannya semakin mengecil, maka hal itu berdampak pada penjualan. Menurutnya, tak terkendalinya harga kedelai tentu saja efek dominonya terasa hingga kepada konsumen. Oleh karena itu, senator asal Jawa Timur itu meminta pemerintah bertindak cepat mengambil kebijakan mengatasi masalah ini. Dikatakan Lanyalla, ssejumlah pedagang di pasar pun mengeluhkan naiknya harga kedelai. Sebab, stoknya pun dikabarkan semakin menipis. "Kedelai di pasaran hanya cukup untuk tujuh hari ke depan. Tentu ini kondisi yang mengkhawatirkan sehingga pemerintah tak boleh menutup mata terhadap hal ini," katanya. Sebagaimana diketahui, selama sepekan terakhir harga kedelai impor terus mengalami kenaikan. Kini harga kedelai Rp14 ribu dari harga sebelumnya Rp13 ribu. Sementara untuk kedelai lokal harga per kilogramnya mencapai Rp11.500,00 dari harga sebelumnya yang hanya Rp9.000,00. Dengan naiknya harga kedelai ini membuat pengusaha dan pengerajin tahu tempe memutar otak agar usahanya tetap berjalan dan tidak gulung tikar. Para pengusaha dan pengerajin tahu tempe terpaksa mengurangi ukuran menjadi lebih kecil. Hal tersebut dilakukan lantaran mereka enggan menaikan harga tahu tempe karena takut pelanggan beralih ke pedagang lain.[Lin]