Ini Kronologi Kerusuhan di Wamena Imbas Isu Penculikan Anak

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 23 Februari 2023 23:08 WIB
Wamena, MI - Telah tejadi kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Tengah berawal dari isu penculikan anak di Sinakma, pada Kamis (23/2). Berdasarkan informasi yang diperoleh Monitor Indonesia, kerusuhan tersebut terjadi di kampung Sapalek jalan Trans Irian Wamena. Saksi dalam kerusuhan yaitu Linda kogoya, Jepi Wenda, Kepala Distrim Ayunati - Lanny Jaya, (saksi), Lambert wakerkwa (keluarga), Anis Kogoya (paman saksi), Watius Wakerkwa (keluarga Korban) Adapun kronologinya adalah sebagai berikut; Pukul 12.30 WIT diperoleh informasi ditahannya 2 orang masyarakat di sinakma atas. Selanjutnya personel Polres Jayawijaya yang dipimpin oleh Kabag Ops Kompol F. D. Tamaela mendatangi TKP selanjutnya berupaya memediasi masyarakat karena masyarakat tidak mau dilakukan mediasi di Mapolres Jayawijaya. Pukul 12.45 WIT masyarakat melakukan aksi pelemparan kearah petugas. Sekitar pukul 13.00 WIT Kapolres Jawawijaya AKBP Hesman S. Napitupulu tiba di TKP, selanjutnya memberikan arahan kepada masyarakat dengan meminta agar setiap permasalahan dapat selesaikan dengan baik. "Kami minta agar penjual barang dapat menyampaikan secara langsung tentang kejadian tadi," jelas Hesman. Sementara itu, Watius Wakerkwa selaku keluarga korban, mengatakan bahwa sebelumnya ada mobil yang mengantar barang, karena tidak jelas tujuannya, maka mobil terebut ditahan. "Makanya kami tanyakan tujuan mobil tersebut mengantar barang, namun setelah saya tanyakan, tujuan mobil tersebut tidak jelas sehingga saya amankan mobil tersebut disini. Agar kita tanyakan sopir itu baik baik sehingga kita tau tujuan mereka," jelasnya. "Tadi kami disampaikan kepada tersangka mereka mengantar barang ke Bapak Kevin. Agar kita tanyakan langsung kepada Bapak Kevin apakah benar mereka mengantar barang ke kios tersebut," sambungnya. Di lokasi tersebut (kampung yomaima), lanjut dia, hanya ada 3 kios yaitu kios milik Wemi, kios milik bapak kevin dan kios yomaima. "Jangan ada pendatang di jam kota sinakma yang masuk," katanya. Anis Kogoya selaku paman saksi dalam kesempatan itu menyampaikan permohonan maafnya. Ia berharap permasalahan ini dapat diselesaikan dengan baik. "Saya mewakili orang tua Atas nama keluarga, saya mohon maaf. Agar kita saling menghargai sehingga kita dapat selesaikan permasalahan ini dengan baik, Saya minta agar kita masuk ke Polres dan kita selesaikan permasalahan disana," ungkapnya. "Saya tidak mau bertanggung jawab apabila terjadi aksi saling lempar dan timbul korban. Saya sebagai orang tua jika terjadi apa-apa saya tidak akan bertanggung jawab," sambungnya Hesman menambahkan, tujuan dari berkumpul in untuk mencari kebenaran dan tidak dengan emosi. "Kita harus mencari alurnya pelan-pelan. Untuk itu kami dari Kepolisian kita menengahi hal tersebut. Agar berikan kesempatan kita untuk mencari tau siapa yang terlibat untuk dilakukan pertemuan," lanjut Hesman. Menurut Hesman, keputusan ini untuk kepentingan semua agar saling menjaga. "Hal ini saya sampaikan untuk kepentingan kita semua. Kita harus melihat dengan hati yang jernih. Kita akan pelajari, sudah berapa banyak. Isu ini sudah berkembang di wamena," jelasnya. Namun, sekitar pukul 14.00 WIT terjadi masyarakat yang tidak terima melakukan aksi pelemparan terhadap petugas hingga mengakibatkan dua unit kendaraan rusak akibat lemparan batu. Pada pukul 14.30 WIT anggota memberikan tembakan peringatan selanjutnya personel memberikan tembakan flash ball untuk memukul mundur massa. Pukul 14.45 WIT masyarakat melakukan pelemparan selanjutnya personel yang diback up oleh BKO Brimob memukul mundur massa dengan menggunakan tembakan peringatan dan selanjutnya berhasil memukul mundur massa. Selanjutnya, pada pukul 15.10 WIT ditemukan satu korban MD dan empat korban luka-luka selanjutnya dievakuasi menuju RSUD Wamena. Kemudian, pada Pukul 15.15 WIT personel BKO Kodim 1702 Jayawijaya tiba di TKP. Hingga pada Pukul 15.20 WIT massa melakukan pembakaran di Ruko jalan trans kimbim. Kini dikabarkan, korban tewas sudah 9 orang. "Data terbaru korban meninggal 9 orang. Untuk luka-luka masih 6 orang dan masih dilakukan pendataan," ungkap Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo kepada wartawan di Timika, Kamis (23/2) malam. Saat ini, anggota Polres Jayawijaya dibantu Personel BKO Brimob dan TNI masih bersiaga di lokasi kejadian. #Kronologi Kerusuhan di Wamena