Mahfud Sebut Hati Sri Mulyani Hancur dan Menangis Pasca Temuan Transaksi Rp 349 Triliun

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 29 Maret 2023 20:56 WIB
Jakarta, MI - Ketua Komisi Nasional Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) sekaligus Menko Polhukam, Mahfud MD, menceritakan bahwa dirinya diminta secara langsung oleh Presiden Jokowi menjelaskan transaksi Rp 349 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). "Sekali lagi Rp 349 triliun itu saya diminta menjelaskan betul-betul oleh Presiden, jelaskan kepada rakyat melalui gedung DPR bahwa TPPU itu artinya itu, beda dengan korupsi," katanya di ruang rapat Komisi III DPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/3). Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) menyadari bahwa sebagai masyarakat kurang memahami perbedaan antara TPPU dan korupsi. "Nah orang enggak ngerti bedanya, lalu 'Menkeu korupsi itu'. Enggak (korupsi) Ini laporan TPPU," jelasnya. Mahfud mengatakan bahwa Sri Mulyani telah berusaha semaksimal untuk memperbaiki marwah dari Kementerian Keuangan. Apalagi, ketika Sri Mulyani melakoni wawancara dengan beberapa media untuk mengungkap yang terjadi di Kementerian Keuangan kala itu. "Saya yakin Bu Sri Mulyani itu, saya tahu betul . Sampai dia nangis di TV diwawancarai Rossi, diwawancarai Kick Andy, nangis," katanya. Mahfud menuturkan kala kasus ini mencuat ke publik, Sri Mulyani merasa hancur karena kementerian yang ia pimpin mendapat sorotan negatif. "Saya tahu hati dia hancur. Dia (Sri Mulyani, Red) bilang akan saya perbaiki ini, ya saya tambah datanya," tandasnya. (ABP) #Kata Mahfud#Hati Sri Mulyani Hancur dan Menangis