Parah! Tahanan KPK Setor Uang Agar Tak Disuruh Bersihkan Kloset
![Rizky Amin](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/media/user/avatar/itRv0F8Yp6cnf71Qr5dbR4ADRJdHvXKyK3TNnQd1.jpg )
Rizky Amin
Diperbarui
14 Juli 2023 01:44 WIB
![Parah! Tahanan KPK Setor Uang Agar Tak Disuruh Bersihkan Kloset](https://monitorindonesia.com/2023/07/Nurul-Ghufron.jpg)
Jakarta, MI - Para tahanan di rumah tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setor uang agar tidak diperintahkan membersihkan kloset.
"Ada akses untuk mendapatkan keringanan. Jadi biasanya, yang membayar itu tidak diperintahkan untuk melakukan kerja-kerja, misalnya membersihkan kloset dan lain sebagainya, gitu. Itu yang masih terinformasikan," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron kepada wartawan, Kamis (13/7).
Selain menghindari kerja, lanjut Nurul Ghufron, para tahanan juga membayar untuk mendapatkan sejumlah fasilitas di sel. Fasilitas itu di antaranya akses untuk memegang handphone.
"Kemudian akses untuk mendapatkan makanan minuman tambahan dari keluarga. Lebih lanjut, ataukah mungkin lebih dari itu? Kita masih selidiki," jelas Nurul Ghufron.
Para tahanan ini, menyetorkan uang tiap bulan kepada oknum petugas rutan. Jumlahnya, kata Ghufron, bervariasi. "Sekitar Rp 2 juta hingga puluhan juta per bulannya. Jadi mereka nyetor melalui rekening di luar instansi KPK. Bahkan dari itu, keluar lagi, baru masuk ke KPK. Jadi layernya ada tiga," terang Nurul Ghufron.
Kasus pungli di Rutan KPK ini masih dalam tahap penyelidikan. KPK ungkap Nurul Ghufron, masih berspekulasi, apakah pungli tersebut termasuk dalam pemerasan, suap, atau gratifikasi. "Nah itu masih alternatif, kan. Karena itu target penyelidikan adalah memperjelas tindak pidananya apa," ungkap Ghufron.
Kemudian, KPK masih mencari mencari alat bukti dan menentukan siapa saja yang patut diduga terlibat dalam perkara ini. "Sampai saat ini, dari sejumlah nama, kan ada puluhan yang disampaikan oleh Dewas kepada KPK," pungkas Nurul Ghufron. (AL)
#Tahanan KPK
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Berita Terkait
Hukum
![Diduga Terlibat Korupsi Besar-besaran di Kaltim, Front Kaltim Menggugat Desak KPK Periksa Bani Mas'ud Front Masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) Menggeruduk Kantor KPK (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/bani-masud.webp)
Diduga Terlibat Korupsi Besar-besaran di Kaltim, Front Kaltim Menggugat Desak KPK Periksa Bani Mas'ud
16 jam yang lalu
Hukum
![Duduk Perkara Korupsi Asuransi Bangun Askrida (ABA) Bikin Negara Tekor Rp 4,4 Triliun Kasus korupsi Asuransi Bangun Askrida (Askrida) kini sudah dinaikkan statusnya ke penyelidikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) (Foto: Dok MI/Aswan)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/korupsi-askrida-rugikan-negara-rp-44-triliun.webp)
Duduk Perkara Korupsi Asuransi Bangun Askrida (ABA) Bikin Negara Tekor Rp 4,4 Triliun
19 jam yang lalu