Harga Emas Pecahkan Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Waspadai Hal Ini

Jakarta, MI - Harga emas mencetak rekor tertinggi sepanjang masa kemarin Jumat (1/12). Harga sang logam mulia terbang setelah Chairman bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengisyaratkan berakhirnya siklus kenaikan suku bunga.

Tidak hanya pasar spot, harga emas berjangka AS juga mencatatkan rekor tertinggi dengan penutupan pada angka $2,089.7.

Direktur Indosukses Futures Maruli Tua Sinambela mengatakan Pasar emas saat ini menjadi sorotan utama dalam ranah ekonomi global.

“Dapat kita lihat bahwa pasar emas tengah mengalami peristiwa bersejarah dengan mencapai rekor tertinggi, menembus batas $2,069.10 per ounce di pasar spot,” ungkap Maruli kepada MonitorIndonesia.com, Sabtu (2/12).

Menurut dia, faktor utama yang mendorong lonjakan ini adalah spekulasi kuat bahwa Federal Reserve (Fed) AS akan mengambil langkah-langkah untuk menurunkan suku bunga.

“Komentar yang diutarakan oleh Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, menjadi kunci utama dalam memicu optimisme di kalangan pedagang,” jelas Maruli.

Namun, menurutnya ada hal yang perlu diwaspadai terkait kenaikan harga emas ini, terkait kebijakan moneter seharusnya tidak diambil terlalu dini, pelaku pasar seharusnya berhati-hati dalam menafsirkan trend saat ini.

”Meskipun pasar emas sedang mengalami reli yang kuat, kita harus tetap waspada karena harga mungkin telah masuk ke wilayah overbought,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menerangkan bahwa tidak hanya emas yang mengalami kenaikan, tetapi juga perak yang naik 0,9% mencapai level tertinggi dalam lebih dari enam bulan, sementara platinum mengalami kenaikan 0,6% menjadi $932.44. Namun, paladium mengalami penurunan sebesar 0.3%, mencapai angka $1,004.92.

Walau harga emas sedang capai level tertinggi, ia justru menyampaikan bahwa puncak harga emas telah terjadi pada awal tahun 1980..

“Meskipun angka-angka tersebut mencerminkan pencapaian nominal, jika menganalisa penyesuaian angka inflasi, sebenarnya harga emas sepanjang masa mencapai puncak pada awal tahun 1980, setara dengan $3,452.40 per ounce saat ini,” pungkasnya. (Ran)