Strategi Meningkatkan Ekonomi Makro Indonesia, Gibran: Hilirisasi Ekonomi
Jakarta, MI – Calon wakil presiden (cawapres) no urut 02 Gibran Rakabuming Raka, memaparkan langkahnya dalam meningkatkan perekonomian makro Indonesia yaitu melalui konsep Hilirisasi Ekonomi.
Gibran memberikan data bahwa Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia dan cadangan timah terbesar nomor dua. Ini menjadi modal investasi dan peluang besar Indonesia menjadi negara maju di tahun 2045.
“Oleh karena itu program hilirisasi harus dilanjutkan dan diperluas cakupannya. Tidak hanya hilirisasi tambang saja, tapi juga hilirisasi pertanian, sektor maritim dan juga hilirisasi digital. Intiya kita tidak boleh lagi mengirim barang mentah,” kata Gibran saat penyampaian visi misi dalam debat keempat cawapres di JCC Senayan, Minggu (21/1),
Kemudian, Gibran mulai meminimalisir ketergantungan negara pada energi fosil yang sangat merusak iklim sehingga menimbulkan terjadinya efek rumah kaca.
“Untuk mengurangi ketergantungan pada eneregi fosil, kita dorong transisi pada energi hijau. Seperti bio avtur, bio diesel dan juga bio etanol, dan yang sudah dilakukan meliputi b35 dan b40,” ucapnya.
Dia melanjutkan, potensi energi baru dan terbarukan kita juga luar biasa sekali, bisa mencakup 3.686 giga watt, yang meliputi energi surya, angin, air, bio energi dan juga panas bumi. Oleh karena itu, Kerjasama Pentahelix wajib untuk didorong.
“Jika agenda hilirisasi, pemerataan Pembangunan, transisi menuju energi hijau, ekonomi kreatif, UMKM, bisa kita kawal. Insha Allah akan terbuka 19 juta lapangan pekerjaan untuk generasi muda dan kaum Perempuan. 5 juta diantaranya adalah green jobs, green jobs ini adalah peluang kerja di bidang kelestarian, lingkungan. Green jobs ini adalah tren peluang kerja masa kini dan masa depan,” ungkap Gibran.
Selanjutnya, mengenai kesejahteraan pertanian, Gibran akan mendorong terus ketersediaan pupuk dan bibit yang mudah dan murah. Untuk meningkatkan produktivitas para petani, akan dorong terus terus mekanisasi. Generasi muda akan kita dorong melalui smart farming.
Dalam hal ketahanan pangan dan stabilitas harga pangan, lanjutnya, akan kita optimalkan peran dari TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah), ID Food, Bulog dan Badan pangan.
Berita Selanjutnya
Legislator Komisi VII Minta Presiden Selanjutnya Berani Evaluasi Program Hilirisasi Tambang
4 jam yang lalu
Rakernas Apeksi 2024, Pemkot Bekasi Tampilkan Pakaian Adat hingga Batik Anyaman Pengrajin UMKM
6 Juni 2024 10:24 WIB
HUT Ke-143 UPT Taman Budaya Jatim, Pemkab Blitar Gelar Pementasan Kresnayana dan UMKM
21 Mei 2024 12:05 WIB