Pertumbuhan Kredit UMKM Melambat, Baru Sentuh 1,8% di Juli 2025

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 11 September 2025 11:31 WIB
Kredit UMKM hingga Juli 2025 Capai Rp1.496 Triliun (Foto: Ist)
Kredit UMKM hingga Juli 2025 Capai Rp1.496 Triliun (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Penyaluran kredit perbankan ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tercatat mencapai Rp1.496,93 triliun hingga Juli 2025. Meski nilainya besar, laju pertumbuhan kredit melambat hanya 1,82% secara tahunan (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan Juni 2025 yang sebesar 2,18% (yoy).

Jika dilihat dari porsi total kredit perbankan, kredit UMKM menyumbang sekitar 18,61% pada Juli 2025.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menegaskan perlambatan ini tidak lepas dari sikap kehati-hatian industri perbankan. Bank kini lebih fokus menjaga kualitas kredit ketimbang agresif menyalurkan pinjaman.

"OJK melihat bahwa industri perbankan saat ini berfokus untuk menjaga kualitas penyaluran kredit sebagai bentuk mitigasi terhadap potensi peningkatan risiko kredit di tengah perlambatan ekonomi global," ujar Dian dalam keterangan resminya, Rabu (10/9/2025).

Sebagai upaya mendorong pembiayaan UMKM, OJK telah menerbitkan POJK No. 19 Tahun 2025 tentang Kemudahan Akses Pembiayaan UMKM. Aturan ini berlaku bagi bank maupun Lembaga Keuangan Non-Bank (LKNB), dengan tujuan mempermudah akses pembiayaan bagi UMKM di seluruh tahapan proses kredit.

Aturan tersebut mengatur sejumlah aspek, mulai dari kebijakan khusus untuk UMKM, penyusunan skema pembiayaan sesuai karakteristik usaha, hingga percepatan proses bisnis dalam penyaluran kredit. OJK juga mewajibkan bank dan LKNB menyampaikan rencana penyaluran pembiayaan UMKM dalam rencana bisnis tahunan, yang akan dipantau dan diawasi agar realisasinya sesuai target.

Dengan dukungan kebijakan ini, serta koordinasi lintas kementerian dan lembaga, Dian berharap kapasitas usaha UMKM semakin meningkat.

Sebelumnya, OJK melaporkan penyaluran kredit pada Juli 2025 tumbuh 7,03% secara tahunan menjadi Rp8.043 triliun. Pertumbuhannya melesu dibanding kinerja kredit pada bulan sebelumnya, yakni pada Juni 2025 sebesar 7,77% yoy.

Terkait jenis penggunaan penyaluran kredit investasi tumbuh tertinggi sebesar 12,42%, diikuti oleh kredit konsumsi 8,11%, sedangkan kredit modal kerja tumbuh 3,08%.

Dari sisi kepemilikan, kredit yang disalurkan kantor cabang bank asing mencatatkan pertumbuhan tertinggi, yakni 9,9% yoy. Dari kategori debitur, kredit korporasi tumbuh sebesar 9,59%, sementara kredit UMKM hanya tumbuh 1,82%, di tengah upaya perbankan yang berfokus pada pemulihan kualitas kredit UMKM. 

Jika ditinjau menurut sektor ekonomi, sejumlah segmen menunjukkan lonjakan pertumbuhan kredit tahunan hingga dua digit. Sektor pertambangan dan penggalian tumbuh 18,31%, sektor pengangkutan dan pergudangan naik 22,25%, sedangkan aktivitas jasa lainnya melesat 28,92%.

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat naik 7% yoy menjadi Rp9.294 triliun, sedikit lebih tinggi dibanding capaian Juni 2025 sebesar 6,96% yoy. Secara rinci, giro tumbuh 10,72%, tabungan 5,91%, dan deposito 4,84% yoy.

Topik:

ojk kredit-prerbankan umkm