Luhut Paksa Masyarakat Gunakan Kendaraan Listrik

 Jakarta, MI – Wacana kenaikan pajak motor Berbahan Bakar Minyak (BBM) telah beredar di masyarakat, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan hal itu sebagai salah satu upaya mengurangi polusi udara.

"Salah satu yang terpikir, ini baru wacana sangat awal, nanti kita dengarin lagi dari publik masukan itu, jadi jangan dibilang kok pikiran saya jahat, nggak. Kita nyari solusi yang terbaik, kita ajak semua masyarakat lihat, kalau ada pintar-pintar itu silakan, boleh datang ke saya," jelas Luhut, Jakarta Pusat, Jumat (26/1).

Rencana kenaikan pajak merupakan solusi agar masyarakat menggunakan kendaraan Listrik atau electric vehicle (EV), dan kemungkinan akan ada area tertentu yang hanya boleh dilewati oleh kendaraan Listrik.

"Salah satu yang terpikir gimana kalau kita naikin pajak untuk memaksa orang supaya pindah ke EV. Nah kita misalnya nomor ganjil genap, nanti ada area yang hanya untuk EV. Hanya mungkin nanti, apa lagi, ya macam-macam wacana lah," ucap Luhut.

Namun, dampak kebijakan ini terhadap harga BBM, Luhut belum bisa memastikan. Tapi dia menyebut bisa saja biaya subsidi untuk BBM akan berkurang.

"Saya juga baru sepintas, bisa saja subsidi menjadi berkurang nanti, we don't know. Jadi nggak perlu lagi subsidi ke sana, kita belum tahu, kita lagi hitung baik-baik," ucapnya.

Luhut berharap agar masyarakat tidak langsung berburuk sangka soal rencana ini. Ia berpesan untuk tidak berkomentar jika tak paham latar belakang persoalan.

"Jadi jangan terus cepat berburuk sangka atau tidak ngerti latar belakangnya terus berkomentar," pungkasnya.