Pemerintah akan Impor 676 Ribu Ekor Sapi, Guru Besar IPB: Jangan Terburu-buru

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 15 Februari 2024 01:38 WIB
Ilustrasi - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. (Foto: dok setkab)
Ilustrasi - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. (Foto: dok setkab)

Jakarta, MI - Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Hermanto Siregar berharap Kementerian Perdagangan (Kemendag) tidak terburu-buru dalam menerbitkan izin impor daging sapi. Menurutnya, pemerintah harus mengutamakan para peternak sapi lokal sebelum izin impor diterbitkan.

“Tentu harus dipertimbangkan timingnya. Tidak bisa 400 ribu sapi bakalan masuk ke dalam negeri sekaligus, karena akan menyebabkan anjloknya harga daging sapi,” kata Hermanto, Rabu (14/2).

Hermanto menjelaskan, sapi membutuhkan waktu yang cukup untuk menggemukan badan sebelum disembelih dan dijual.

“Bakalan sapi membutuhkan waktu untuk penggemukan sebelum disembelih dan siap dipasarkan,” ucapnya.

Sehingga, lanjutnya, harus diperhitungkan secara cermat berapa banyak yang harus masuk untuk memenuhi kebutuhan daging bulan Ramadhan, berapa untuk bulan Syawal, dan berapa untuk Idul Adha nanti. Juga persebarannya di beberapa daerah, jangan menumpuk di satu daerah tertentu.

Di sisi lain, DPR RI menyayangkan karena dianggap tidak memikirkan nasib peternak sapi lokal yang saat ini masih dalam proses recovery akibat penyakit mulut dan kuku (PMK). Karena itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) diminta tidak gegabah keluarkan izin ini.

"Kita akan pertanyakan informasi ini. Kita minta Kemendag jangan dulu keluarkan izin, sebelum semuanya jelas. Itu impornya kan besar sekali," kata Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin

Berdasarkan informasi ada rencana mengimpor sapi bakalan sebanyak 400 ribu ekor. Melihat bisnis ini cukup gurih, pihak asisiasi eksportir ternak hidup Australia (liveCorp) melakukan sejumlah pendekatan. Bahkan lewat jalur Kedutaan Besar (Kedubes) Australia untuk Indonesia.

"Semuanya harus clear. Saya kira perlu pengkajian yang lebih mendalam dulu. Jangan ujug-ujug impor. Harus dipikirkan juga dampaknya seperti apa. Apalagi kalau ada kepentingan asing di bisnis ini," kata Akmal.

Sebagai informasi, pemerintah berencana mengimpor sapi bakalan sebanyak 676 ribu ekor, serta 320.352 metrik ton daging beku. Langkah ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan dalam negeri. Untuk itu, rekomendasi impor ini dikebut.

Impor ini, diharapkan bisa menopang derasnya kebutuhan daging yang mengalami pertumbuhan tiap tahun. Diperkirakan, permintaan daging pada 2024, mencapai 720.375 metrik ton.