Tampar Muka Menhub Budi Karya, Kereta Cepat berharga Rp 100 Triliun Kebanjiran

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 13 April 2024 15:17 WIB
Tangkapan layar unggahan video yang menampilkan kereta cepat Whoosh disebut mengalami kebocoran air (Foto: MI-Aswan/Repro)
Tangkapan layar unggahan video yang menampilkan kereta cepat Whoosh disebut mengalami kebocoran air (Foto: MI-Aswan/Repro)

Jakarta, MI - Kereta Cepat Woosh seharga Rp 100 triliun yang kebanjiran ibarat menampar muka Menteri Pehubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. 

Hujan deras yang mengguyur wilayah sekitar Stasiun Tegalluar, Cibiru Hilir, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada 12 April 2024 siang, menyebabkan kebocoran dalam Kereta Cepat Woosh keberangkatan Tegalluar-Halim. 

Dalam rekaman video yang diterima Monitorindonesia.com memperlihatkan gerbong kereta tergenang air di antara sambungan gerbong lima dan enam. Saksi mata menyebut, pihak KCIC langsung melakukan tindakan dengan mengepel lantai yang tergenang air tersebut.

"(Rembesan air berasal) dari sambungan (gerbong), dari gerbong lima ke enam, tadi langsung dipel," kata saksi mata.

Saksi mata itu juga mengatakan, sempat ditegur dan dilarang merekam dan menyebarkan kebocoran yang terjadi di salah satu gerbong kereta Whoosh KCIC tersebut. 

"Cuma ditegur aja gak boleh video, 'maaf ya gak boleh divideo, gak boleh dishare, karena ini kesalahan teknis akibat cuaca," tutur saksi mata tersebut menirukan teguran petugas. 

Apa kata KCIC?
General Manager (GM) Corporate Secretary Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Eva Chairunisa membenarkan adanya genangan air di salah satu gerbong Whoosh. 

Namun dia menegaskan, genangan air tersebut bukan diakibatkan hujan deras yang turun saat Whoosh melakukan pemberangkatan. Ia menjelaskan, air yang menggenang itu disebabkan karena pintu kereta tengah terbuka, pada saat Whoosh akan melalukan pemberangkatan. 

"Adapun air yang masuk ke dalam kereta seperti yang nampak dalam video yang beredar disebabkan karena tampias air hujan yang disertai angin kencang," katanya, Jumat (12/4/2024). 

Dia menjelaskan, saat kejadian di Stasiun Tegalluar, terdapat satu rangkaian yang sedang melayani proses naik penumpang yakni rangkaian kereta G 1234. "Adapun kondisi yang terdampak tampias air hujan terjadi pada kereta 1 dan kereta 6," katanya, Jumat (12/4/2024). 

Saat itu, kata dia, area peron Stasiun Tegalluar dalam kondisi hujan deras disertai angin kencangan. Bersamaan dengan itu pula, sedang berlangsung proses pemberangkatan. 

"Jadi karena proses pemberangkatan seluruh pintu kereta harus terbuka sehingga air hujan yang terbawa angin kencang mengarah ke dalam kereta melalui pintu kereta yang sedang terbuka," lanjutnya. 

Saat kejadian, para petugas lansung melakukan proses pengeringan. Ia menyebut, area yang terkena tampias air itu bisa terselesaikan dalam waktu 5 menit. 

"Kereta 1 dan 6 yang terdampak tampias air hujan sudah kembali kering seperti semula," tuturnya. 

Atas kejadian itu, pihaknya meminta maaf kepada semua pihak termasuk penumpamg Whoosh dengan nomor perjalanan KA G 1234 relasi Tegalluar-Halim keberangkatan pukul 14.00 WIB. 

"Permohonan maaf atas ketidaknyamanan juga telah disampaikan langsung oleh kondektur kepada seluruh penumpang selama perjalanan," kata Eva. 

Menurutnya Whoosh didesain sebaik mungkin untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh penumpang. "KCIC berkomitmen untuk terus menyediakan layanan yang prima dan optimal kepada penumpang," tutupnya.

Adapun kereta cepat yang menghubungkan Jakarta dan Bandung itu diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2 Oktober 2024. Sejak saat itu kereta cepat bernama Whoosh tersebut sudah bisa dinikmati masyarakat. 

“Kereta cepat ini kita namakan Whoosh. Ini merupakan inspirasi dari suara yang melesat dari kereta berkecepatan tinggi, dan Whoosh merupakan singkatan dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat,” ujar Jokowi saat meresmikan. 

Kereta yang mengantarkan penumpang dari Jakarta ke Bandung dan sebaliknya itu memiliki panjang lintasan hingga 142 kilometer. Tiket untuk menggunakan kereta Whoosh dibanderol Rp250 ribu per penumpang.

Namun sayang, pembangunan infrastruktur kereta cepat tidak luput dari kontroversi. Pasalnya, sempat terjadi pembengkakan biaya yang tidak sedikit dari biaya semula yang disepakati dengan pihak China. Tercatat, total biaya pembangunan sekira Rp108 triliun dan terjadi pembengkakan biaya sekira Rp19,3 triliun. 

Menurut Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, pembengkakan tersebut bernilai 20 persen dari nilai proyek dan telah disepakati China. "Total biaya USD 7,2 miliar (sekitar Rp 108 triliun), ada penambahan USD 1,2 miliar. 

Awalnya dihitung ada penambahan US$ 1,4 miliar, sudah lewat BPKP. Tetapi proposal setelah dibawa ke pihak China, mereka hanya bisa menyetujui penambahan biaya 20 persen dari nilai proyek," kata Dwiyana Slamet Riyadi pada 22 Juni 2023 lalu. 

Kereta Cepat Whoosh diklaim dapat memangkas perjalanan penumpang dari Jakarta ke Bandung, yang awalnya selama kurang lebih tiga jam menjadi hanya 30 menit. Dengan pemangkasan waktu tempuh perjalanan tersebut, diharapkan dapat menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi antara dua kota.