Menelisik Anggaran Jumbo Bandara Perintis Long Apung, Kaltara Senilai Rp 667 Miliar

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 29 Januari 2024 17:41 WIB
Bandara Udara Long Ampung (Foto: Dok MI)
Bandara Udara Long Ampung (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Dirjenhub) mengembangkan salah satu bandara terdepan di Pulau Kalimantan, yakni Bandara Long Ampung, yang terletak di Kabupaten Malinau Selatan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) atau dekat dengan wilayah perbatasan Malaysia.

Bandara Long Ampung ini menjadi salah satu bandara terdepan di Indonesia yang turut serta membangun wilayah perbatasan. Maskapai yang melayani penerbangan ke Bandara ini diantaranya Susi Air dan SAM Air.

Bandara Long Ampung, berdiri sejak 1975 sebagai penghubung desa Long Ampung dengan daerah lainnya di wilayah Kalimantan Utara. Bandara telah melaksanakan dua kali pengembangan dan renovasi, sehingga mampu melayani calon penumpang dengan lebih baik.

Namun demikian, dalam pelelangan proyek  diindikasi beberapa pelanggaran yakni anggaran pemotongan bukit sangat besar yang diduga rawan pembengkakan volume, harga pemotongan bukit diduga mark up. Adapun pemotongan obstacle bukit area itu dilakukan pada tahun 2020 oleh Empat Tujuh Tujuh dengan anggaran Rp 18.977.000.000.

Selain itu, juga diduga lelang persekongkolan, pemenang lelang diduga perusahaan rental dan kantor PT. Lambok Ulina, disinyalir hanya sebesar kost-kostan.

Pengembangan fasilitas sisi udara Bandara udara Long Apung di tahun 2023 lalu dilakukan oleh PT Lambok Ulina dengan anggaran Rp 86.436.648.000. Sementara dari sisi darat oleh PT. Tureloto Baitu Indah dengan angaran Rp 69.875.814.000.

Anggaran pengembangan bandara ini sebesar Rp 667 miliar.

Berikut tabel anggaran pembangunan Bandara Long Apung dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2024 (diolah dari berbagai sumber)

https://www.monitorindonesia.com/storage/media/photos/7015d8a1-7eb0-415e-aeb6-feca931d5727.jpg

https://www.monitorindonesia.com/storage/media/photos/2f8b4065-8e81-4995-9326-f39ab49e823b.jpg

https://www.monitorindonesia.com/storage/media/photos/5e739e57-85d1-417e-97e5-a48adb6a549d.jpg

https://www.monitorindonesia.com/storage/media/photos/f92c521e-58df-46d4-a9c9-2b99134d2cc2.jpg

https://www.monitorindonesia.com/storage/media/photos/eee07ba9-19b9-454b-a4ec-da73f0719f90.jpg