Target Bappenas: Investasi Rp47 Triliun untuk Dorong Ekonomi 2025-2029

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 19 Desember 2024 10:36 WIB
Staf Ahli Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan, Siliwanti (Foto: Antara)
Staf Ahli Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan, Siliwanti (Foto: Antara)

Jakarta, MI - Pemerintah Indonesia memproyeksikan kebutuhan investasi sebesar Rp47.587,3 triliun dalam kurun waktu lima tahun.

Menurut Staf Ahli Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan, Siliwanti menyatakan total kebutuhan investasi selama lima tahun ke depan (2025-2029) sebesar Rp47.587,3 triliun.

“Rata-rata sekitar Rp9.517,5 triliun per tahun,” kata Siliwanti di Jakarta, Rabu (18/12/2024).

Sumber dana investasi ini akan berasal dari tiga kelompok utama, yakni pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan sektor swasta/masyarakat. Dari ketiga sumber tersebut, sektor swasta/masyarakat menjadi penyumbang terbesar dengan harapan kontribusi mencapai 86,7 persen atau Rp41.277 triliun.

“Ini yang kita harapkan adalah sekitar 86,7 persen atau sekitar Rp41.277 triliun,” ujarnya.

Sementara itu, investasi pemerintah sekitar 6,9 persen atau sekitar Rp3.282,7 triliun. Sementara besaran persentase untuk investasi BUMN 6,4 persen atau Rp3.027,7 triliun.

“Hal ini menggarisbawahi bahwa peran penting sektor swasta dan masyarakat dalam mendukung perekonomian nasional ke depan,” ungkap Siliwanti. Diketahui, Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen selama lima tahun ke depan.

Adapun prasyarat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen yaitu meningkatkan Penanaman Modal Asing (PMA) per Produk Domestik Bruto (PDB) 2 persen, share industri per PDB tahun 2029 meningkat hingga 21,9 persen, ekspor barang 400 miliar dolar Amerika Serikat (AS), lalu pangsa pasar rantai pasok global/global value chain 1,4 persen.

Kemudian juga meningkatkan pendapatan negara per PDB tahun 2029 mencapai 18 persen, belanja negara per PDB 20 persen, produksi pangan meningkat 20 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), proporsi kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 45,6 persen, dan rasio PDB Pariwisata 5 persen dengan devisa 39,44 miliar dolar AS.

Topik:

ppn bappenas investasi siliwanti