Harga CPO Melonjak Tajam, Konflik Israel-Iran jadi Pemicu

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 16 Juni 2025 17:13 WIB
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) melonjak tajam pada akhir pekan lalu, didorong memanasnya situasi geopolitik di Timur Tengah. 

Pada perdagangan Jumat (13/6/2025), harga CPO kontrak pengiriman Agustus di Bursa Malaysia ditutup di MYR 3.927 per ton, melonjak 2,29% dibandingkan hari sebelumnya. Kenaikan ini menandai level tertinggi sejak awal Juni.

Lonjakan harga CPO ini tak lepas dari ketegangan antara Israel dan Iran, yang saling melancarkan serangan militer dalam beberapa hari terakhir. 

Ketidakpastian geopolitik ini memicu lonjakan harga minyak global, di mana minyak Brent terbang 7,5% hingga menyentuh level US$ 74,56 per barel, tertinggi sejak April 2025.

Naiknya harga minyak fosil berdampak langsung pada pasar CPO, sebagai bahan baku biofuel. Di sisi lain, ekspektasi kebijakan dari negara pengimpor utama seperti India turut menopang sentimen positif terhadap harga.

Secara teknikal, harga CPO masih berada dalam tren bearish. Indikator Relative Strength Index (RSI) berada di level 43, dan Stochastic RSI di angka 38, keduanya menunjukkan potensi tekanan jual. 

Dalam perdagangan hari ini, Senin (16/6/2025), level support harga diperkirakan berada di kisaran MYR 3.890 hingga MYR 3.861 per ton, sedangkan level resistance diproyeksikan berada di rentang MYR 4.031 hingga MYR 4.310 per ton.

Topik:

sawit cpo harga-cpo