Trump Murka ke Putin, Rusia Terancam Sanksi Baru

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 26 Mei 2025 07:47 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (Foto: Ist)
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengisyaratkan kemungkinan keras terhadap Moskow. 

Ia mengatakan tengah "sangat mempertimbangkan" sanksi baru bagi Rusia, menyusul serangan rudal dan drone mematikan yang diluncurkan selama dua malam berturut-turut ke wilayah Ukraina.

Pernyataan tersebut disampaikan Trump kepada awak media di New Jersey pada Minggu (25/5/2025), sesaat sebelum menaiki pesawat kepresidenan, Air Force One. 

Nada suaranya tegas, dengan raut wajah menunjukkan kejengkelan yang kian dalam terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Saya tidak senang dengan apa yang dilakukan Putin,” kata Trump. “Dia membunuh banyak orang, dan saya tidak tahu apa yang terjadi dengan Putin. Saya sudah mengenalnya lama, selalu akur dengannya, tapi sekarang dia menembakkan roket ke kota-kota dan membunuh orang, dan saya sangat tidak suka itu.”

Sementara itu, otoritas Ukraina melaporkan bahwa setidaknya 12 orang tewas akibat serangan udara Rusia yang terjadi pada malam sebelumnya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy kembali menyerukan penambahan sanksi terhadap Moskow. Serangan ini terjadi bersamaan dengan hari ketiga pertukaran tahanan antara Rusia dan Ukraina.

Beberapa kali Trump mempertanyakan “apa yang salah” dengan Putin. “Kami sedang berada di tengah-tengah pembicaraan, dan dia malah menembakkan roket ke Kyiv dan kota-kota lainnya,” ucap Trump. “Saya benar-benar tidak menyukainya.”

Pernyataan terbaru Trump mencerminkan perubahan sikapnya terhadap Rusia dan Ukraina. Sebelumnya, Zelenskiy lebih banyak mendapat tekanan dari AS untuk segera mengakhiri perang yang dimulai pada Februari 2022, saat Rusia menginvasi Ukraina.

Pada awal bulan ini, Trump masih tampak enggan meningkatkan tekanan terhadap Putin melalui sanksi tambahan. Namun kini, ia mulai membuka kemungkinan untuk menerapkan langkah-langkah baru, termasuk menjatuhkan sanksi terhadap perdagangan minyak Rusia atau perusahaan energi milik negara, Rosneft.

Topik:

donald-trump vladimir-putin rusia ukraina