Aksi Aneh Bodyguard Rusia: Kotoran Putin Dibawa Pulang dari Alaska ke Rusia


Jakarta, MI - Para pengawal pribadi Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi sorotan setelah muncul laporan tak biasa terkait pengamanan sang pemimpin Kremlin. Dalam pertemuan puncak (KTT) dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Alaska, bodyguard Putin disebut-sebut mengumpulkan kotoran sang presiden.
Menurut laporan media Amerika, The Express US, tindakan ini dilakukan bukan tanpa alasan. Kotoran tersebut disimpan dalam koper khusus dan dibawa kembali ke Rusia. Langkah ini disebut bertujuan untuk mencegah pihak asing memperoleh informasi mengenai kondisi kesehatan Putin.
Tindakan tersebut menegaskan kesungguhan staf keamanan Kremlin dalam melindungi privasi dan kesehatan presiden mereka, yang menjadi perhatian utama mengingat spekulasi yang berkembang mengenai kondisi fisik Putin.
Kegiatan pengumpulan kotoran presiden bukan hal baru. Media mengungkapkan bahwa praktis ini sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu, termasuk saat kunjungan Putin ke Prancis pada Mei 2017. Kewaspadaan ini bertindak sebagai langkah ekstra untuk menjaga informasi medis Putin agar tidak jatuh ke tangan pihak ketiga.
Menurut jurnalis investigasi, seperti Regis Gente dan Mikhail Rubin, bodyguard yang tergabung dalam Dinas Perlindungan Federal (FPS) memiliki tanggung jawab untuk melakukan tindakan semacam ini, serta menggunakan toilet portabel untuk menjaga privasi.
Praktik pengumpulan kotoran ini dianggap bukan sekadar langkah ekstrem, melainkan bagian dari strategi perlindungan yang terencana dalam sistem pengamanan presiden.
Jurnalis Farida Rustamova mencatat, Putin telah menerapkan cara tersebut sejak awal masa kepemimpinannya pada 1999, sehingga kemungkinan besar kebiasaan ini sudah menjadi bagian dari prosedur keamanan yang ketat.
Laporan ini mencuat di tengah kekhawatiran berkelanjutan mengenai kondisi kesehatan Putin yang kini berusia 72 tahun.
Sejumlah pengamat merujuk pada pergerakan aneh presiden selama konferensi pers yang berlangsung pada November lalu di Astana, Kazakhstan. Pakar kesehatan, Dr. Bob Berookhim, bahkan menganalisis bahwa gejala tersebut bisa jadi menunjukkan adanya kondisi neurologis, seperti penyakit Parkinson.
Isu serupa juga muncul ketika Putin tampak gelisah dalam beberapa kesempatan, termasuk saat bertemu Presiden Belarusia, Alexandr Lukashenko, pada 2023. Spekulasi mengenai kesehatan ini dinilai memengaruhi citra kepemimpinannya, khususnya di tengah meningkatnya tekanan geopolitik.
Topik:
presiden-rusia vladimir-putin kotoran-putin ktt-alaska