Kemenkes Gelar MCU untuk Jemaah Haji Risiko Tinggi

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 6 Juni 2023 14:46 WIB
Jakarta, MI - Penyelenggaraan ibadah haji 2023 M/1444 H telah masuki hari ke 13. Per 5 Juni 2023 pukul 16.00 WAS, jemaah haji tiba di Arab Saudi sejumlah 81.198 orang (211 kloter) dengan jumlah jemaah risiko tinggi (Risti) sebanyak 72,13 %. Tingginya angka jemaah haji Risti, membuat penyelenggara kesehatan haji tahun ini perlu memberikan tenaga ekstra dalam memastikan jemaah haji, dapat menyelenggarakan ibadah dengan lancar. Oleh karenanya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun ini berinovasi untuk menyelenggarakan medical check up (MCU) untuk jemaah haji Risti. “Tahun ini kita melakukan beberapa inovasi, salah satunya yaitu medical check up oleh dokter spesialis bagi jemaah haji Risti untuk memastikan kondisi kesehatan terkini agar dapat mengikuti rangkaian ibadah selanjutnya,” kata Kepala Pusat (Kapus) Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo, Selasa (6/6). Diketahui bahwa kriteria jemaah haji Risti, yaitu berusia 60 tahun atau lebih; dan/atau memiliki faktor risiko kesehatan, dan gangguan kesehatan yang potensial menyebabkan keterbatasan. Memasuki masa jelang Armuzna, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) baik yang berada di Madinah maupun Makkah, melaksanakan MCU untuk jemaah haji Risti. Pelaksanaan MCU di KKHI Madinah sejak 2 Juni hingga 8 Juni 2023, sedangkan KKHI Makkah pada 5 Juni 2023 hingga menjelang puncak Armuzna. Setiap hari dilaksanakan MCU kepada 50 jemaah Risti, yang sebelumnya telah diseleksi melalui monitoring kesehatan rutin yang dilakukan oleh Tenaga Kesehatan Haji (TKH) yang ada di kloter. “MCU dilaksanakan sejak seminggu dari kedatangan jemaah haji di Arab Saudi dan diperkirakan seluruh jemaah haji Risti telah selesai diperiksa sebelum puncak Armuzna,” ujarnya. Jemaah haji akan melalui serangkaian pemeriksaan kesehatan seperti pengukuran tekanan darah, pengukuran EKG, dan pengukuran kimia darah. Selanjutnya hasil pengukuran tersebut, akan diberikan rekomendasi oleh dokter spesialis di KKHI. MCU ini dilaksanakan guna mengevaluasi kesehatan para jemaah haji Risti, agar mengetahui kondisi saat ini, sehingga agar tidak bertambah berat penyakitnya saat puncak ibadah haji nantinya. Selain itu, hasil MCU dapat menjadi rekomendasi bagi TKH bagaimana jemaah haji Lansia dengan Risti dalam kloternya melaksanakan puncak haji di Arafah nantinya. Sehingga jemaah haji tersebut, tetap dapat memenuhi seluruh rukun haji dan tidak menambah berat kondisi kesehatannya. “Melalui hasil MCU ini, kita bisa mengidentifikasi kondisi jemaah haji Risti yang membutuhkan bantuan dalam menyempurnakan ibadah hajinya di Armuzna,” tandasnya.

Topik:

Kemenkes MCU

Berita Sebelumnya

7 Makanan yang Paling Mungkin Menyebabkan Keracunan, Apa Saja?

Berita Selanjutnya

Ketahui 5 Masalah Kesehatan yang Bisa Diatasi dengan Minum Air Putih

Berita Terkait

Hukum
Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Liendha Andajani (Foto: Dok MI/Kemenkes)

KPK Periksa Kabiro Perencanaan dan Anggaran Kemenkes Liendha Andajani, Ini Kasusnya

22 September 2025 12:59 WIB

Hukum
Wamenkes Dante bersama KPK di acara sosialiasi korupsi alat kesehatan (Foto: Ist)

Di tengah Pengusutan Korupsi PMT, Kemenkes dan KPK Gelar Bimtek Antikorupsi

17 September 2025 20:25 WIB

Hukum
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) (Foto: Dok/MI)

Penyelidikan Dugaan Korupsi PMT Balita dan Ibu Hamil Memasuki Tahap Akhir, Segera Naik Penyidikan

10 September 2025 14:00 WIB

Hukum
Makanan Tambahan untuk Ibu Hamil dan Balita (Foto: Istimewa)

Ini Daftar Perusahaan yang Mengerjakan Proyek Biskuit Stunting senilai Rp 3 Triliun

8 September 2025 23:30 WIB

Hukum
Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK RI (Foto: Dok MI/Aswan)

Korupsi Biskuit Balita dan Bumil: Perkara Mental di Polri dan Kejagung, Kini Diusut KPK

14 Agustus 2025 12:51 WIB

Hukum
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Foto: Dok MI/Antara)

Pejabat Kemenkes dalam Bidikan KPK, Perlukah Menkes Budi Diperiksa soal Korupsi RSUD Koltim?

13 Agustus 2025 13:42 WIB