Revitalisasi Tuntas, Begini Skema Peron KRL Baru di Stasiun Tanah Abang

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 29 Juni 2025 09:43 WIB
Stasiun Tanah Abang (Foto: Ist)
Stasiun Tanah Abang (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Setelah melalui proses pembangunan dan penyesuaian bertahap, revitalisasi Stasiun Tanah Abang di Jakarta Pusat akhirnya rampung. 

Mulai Minggu (29/6/2025), hall utama dan peron jalur 2 dari bangunan baru telah resmi dioperasikan, menandai proses switch over tahap kedua oleh KAI Commuter bersama Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

Langkah ini menyusul switch over pertama yang telah dilakukan pada 22 Februari 2025, di mana peron jalur 1 pada bangunan baru difungsikan sebagai area keberangkatan dan kedatangan Commuter Line tujuan Stasiun Angke/Kampung Bandan dari arah Manggarai.

Manager Public Relations KAI Commuter, Leza Arlan menyampaikan, mulai hari ini peron jalur 2 ini akan digunakan untuk kedatangan dan keberangkatan pengguna Commuter Line tujuan Stasiun Manggarai dari arah Stasiun Angke/Kampung Bandan di Stasiun Tanah Abang.

“Pada proses switch over kedua ini, juga akan mengubah pola operasi perjalanan Commuter Line Rangkasbitung," ujar Leza di Jakarta.

Mulai 29 Juni 2025, seluruh kedatangan perjalanan Commuter Line Rangkasbitung di Stasiun Tanah Abang akan masuk di jalur 3 bangunan lama stasiun.

Setelah penurunan penumpang, rangkaian kereta akan melakukan pola langsir, yakni berpindah jalur ke jalur 5 atau 6 di bangunan lama untuk kembali diberangkatkan menuju Serpong hingga Rangkasbitung.

Seluruh penumpang Commuter Line Rangkasbitung yang turun atau transit akan diarahkan ke peron jalur 3. Bagi pengguna yang ingin keluar stasiun atau melanjutkan perjalanan ke arah Angke/Kampung Bandan, tersedia akses jembatan penyeberangan orang (JPO) yang menghubungkan bangunan lama dengan bangunan baru, menuju peron 1 atau pintu keluar (gate out).

Sementara untuk pengguna Rangkasbitung yang akan transit menuju Stasiun Manggarai tidak perlu berpindah peron karena Commuter Line tujuan Manggarai di jalur 2 akan membuka pintu kanan dan kiri untuk naik-turun pengguna. 

Untuk pengguna yang akan naik Commuter Line menuju Serpong/Parung Panjang hingga Rangkasbitung, tetap menunggu perjalanan Commuter Line di peron jalur 5 atau 6 pada bangunan lama stasiun.

Leza menjelaskan bahwa perubahan alur dan pemindahan peron kedatangan Commuter Line Rangkasbitung ke jalur 3 dilakukan sebagai langkah untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan penumpang. 

Langkah ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan di JPO serta peron jalur 5 dan 6, yang sebelumnya digunakan secara bersamaan untuk naik dan turun penumpang Rangkasbitung.

Selain itu, hall baru Stasiun Tanah Abang juga sudah bisa digunakan untuk akses keluar masuk area stasiun. Pengguna yang akan masuk ke area stasiun bisa menggunakan gate-in di lantai 2, sedangkan pengguna yang akan keluar di Stasiun Tanah Abang bisa menggunakan gate-out di lantai dasar. Sementara untuk akses keluar masuk di bangunan stasiun lama, tetap masih bisa digunakan.

Dengan diberlakukannya switch over tahap kedua, diharapkan Stasiun Tanah Abang mampu melayani hingga 300.000 penumpang setiap harinya.

Sebagai informasi, jumlah rata-rata pengguna Commuter Line yang naik dari Stasiun Tanah Abang mencapai sekitar 54.000–55.000 orang pada hari kerja, dan sekitar 41.000–43.000 orang saat akhir pekan atau hari libur.

Sementara itu, penumpang yang transit di stasiun ini tercatat sebanyak 145.000–146.000 orang per hari kerja, dan sekitar 124.000–125.000 orang setiap hari libur.

Topik:

stasiun-krl stasiun-tanah-abang