Usai Ditangkap, 4 Penculik Kacab Bank BUMN Minta Maaf dan Minta Perlindungan ke Panglima TNI-Kapolri

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 26 Agustus 2025 08:52 WIB
Empat orang penculik kepala cabang Bank BUMN minta maaf dan minta perlindungan ke Panglima TNI-Kapolri (Foto: Polda Metro Jaya)
Empat orang penculik kepala cabang Bank BUMN minta maaf dan minta perlindungan ke Panglima TNI-Kapolri (Foto: Polda Metro Jaya)

Jakarta, MI - Empat orang pelaku penculikan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih, MIP (37), menyampaikan permintaan maaf setelah ditangkap polisi.

Permintaan maaf tersebut disampaikan oleh kuasa hukum para pelaku, Adrianus Agal, saat ditemui di Polda Metro Jaya, Senin (25/8/2025).

“Pertama yang saya mau sampaikan untuk permohonan maaf kami kepada keluarga korban,” ucap Adrianus.

Namun, Adrianus menekankan agar penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengusut tuntas kasus ini, termasuk mengungkap motif sebenarnya serta siapa aktor intelektual di balik penculikan dan pembunuhan MIP.

Ia bahkan menyebut adanya keterlibatan oknum dari salah satu instansi dalam kasus yang menewaskan pejabat bank pelat merah tersebut.

“Adik kami, Eras (salah satu pelaku) diminta untuk menjemput paksa (menculik). Setelah adik kami, Eras dan kawan-kawan menjemput di waktu sore, ada perintah dari oknum F,” ungkap Adrianus.

Dalam perintah itu, Eras dan kawan-kawan diminta untuk menyerahkan korban kepada seseorang di wilayah Cawang, Jakarta Timur. 

Setelah penyerahan dilakukan, Eras dan tiga temannya meninggalkan lokasi. Namun tak lama kemudian, mereka kembali menerima perintah untuk mengantarkan korban pulang.

“Pada saat waktu ketemu lagi, di situlah mereka melihat korban ini sudah tidak bernyawa lagi. Pada saat mereka mengantar itu, mereka juga dalam tekanan,” kata Adrianus.

“Dan mereka, salah satu terduga penjemputan paksa ini, menyampaikan ke keluarganya bahwa mereka memang baru diperintahkan untuk membuang jenazah. Jadi peran mereka itu sampai di situ,” sambungnya. 

Dengan keterlibatan oknum salah satu instansi ini, Adrianus mengaku telah meminta perlindungan kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. 

“Kami mengetuk pintu hati keluarga korban untuk permohonan maaf kami dan berbelasungkawa,” imbuhnya.

Delapan Pelaku Berhasil Ditangkap 

Tim Subdit Resmob dan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil membekuk delapan orang terkait kasus penculikan ini.

Tiga pelaku berinisial AT, RS, dan RAH ditangkap pada Kamis (21/8/2025) di sebuah rumah berwarna merah muda di Jalan Johar Baru III No.42, RT 05/RW 09, Johar Baru, Jakarta Pusat. Pada hari yang sama, polisi juga meringkus EW di Bandar Udara Komodo, Nusa Tenggara Timur.

Mereka diketahui sebagai eksekutor yang menculik MIP dari area parkir sebuah supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8/2025).

Sementara itu, polisi menangkap empat aktor intelektual dalam penculikan dan pembunuhan MIP. Empat orang itu ditangkap Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dalam operasi terpisah. 

Tiga pelaku tersebut berinisial DH, YJ, dan AA ditangkap di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/8/2025) pukul 20.15 WIB. Sementara pelaku berinisial C diringkus di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Minggu (24/8/2025) pukul 15.30 WIB.

Kasus Penculikan Berujung Pembunuhan

MIP ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (21/8/2025) sekitar pukul 05.30 WIB.

Jasad korban pertama kali diketahui oleh seorang warga yang sedang menggembala sapi. Saat ditemukan, kondisi korban mengenaskan dengan tangan dan kaki terikat serta mata ditutup menggunakan lakban.

Penemuan tersebut segera dilaporkan warga kepada aparat desa dan kepolisian setempat untuk ditindaklanjuti. Selanjutnya, petugas kepolisian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan mayat dengan kondisi tubuh penuh luka lebam.

Diketahui, korban sempat diculik dari supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebelum jasadnya dibuang ke area persawahan Kampung Karangsambung. Berdasarkan rekaman CCTV yang beredar, korban tampak mengenakan kemeja batik cokelat berlengan pendek dan celana panjang krem.

Ia berjalan menuju mobil sambil menutupi kepala dengan tangan kiri, berusaha menghindari rintik hujan di area parkir supermarket di Pasar Rebo. 

Sesaat setelah tiba di mobil dan hendak membuka pintu kemudi kendaraan berwarna hitam, tiba-tiba sejumlah orang keluar dari mobil putih yang terparkir di sebelahnya. Korban sempat berusaha melawan ketika disergap, namun usahanya tak membuahkan hasil.

Korban dipaksa masuk ke dalam mobil putih, yang kemudian langsung melaju meninggalkan area parkir. Seorang saksi sempat menyadari aksi penculikan tersebut, tetapi kendaraan berwarna putih itu segera tancap gas dan hilang dari pandangan.

Topik:

kacab-bank-bumn penculikan-dan-pembunuhan