Kereta Terkapar di Cicalengka, Menhub Budi Karya: Mungkin Langgar SOP

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 18 Januari 2024 13:51 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (Foto: MI/Dhanis)
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan kemungkinan penyebab terjadinya kecelakaan Kereta Api (KA) Turangga dengan KA Lokal di Cicalengka, Jawa Barat adanya pelanggaran standar operasional prosedur (SOP). 

"Bahwa ada satu kemungkinan, ada kesalahan teknis, pelanggaran SOP, berarti faktor manusia, dan lain lain yang sedang kita identifikasi," ujar Budi Karya dalam Raket Bersama Komisi V DPR RI, Kamis (18/1). 

Kendati demikian, Budi Karya mengaku, hingga saat ini pihaknya dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum mendapatkan hasil pasti penyebab kecelakaan kereta api tersebut.

"Apa yang kita lakukan adalah kami Kementerian Perhubungan bersama KNKT sudah melakukan satu observasi terkaitan dengan kecelakaan yang ada di Bandung dan juga yang ada di Tanggulangin Jawa Timur. Dari apa yang kita amati sementara ini memang KNKT belum memberikan suatu results," ungkapnya.

Berkaitan adanya kecelakaan tersebut, Budi Karya mengatakan setidaknya ada 3 rencana yang disiapkan untuk meningkatkan faktor keamanan perjalanan Kereta Api kedepannya. Pertama dalam jangka pendek, dia berjanji bakal melakukan reformasi dan pembaharuan terkait SOP operator kereta api. 

Menurutnya, reformasi Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam rangka meningkatkan faktor keselamatan para pengguna Kereta Api. 

Selain itu, Kementerian Perhubungan juga bakal menuntaskan pembangunan jalur double track, utamanya pada jaringan kereta api di pulau Jawa. Sebab diketahui, saat ini baru sekitar 80% jaringan Kereta Api di Jawa yang sudah menggunakan double track.

"Pada tahun 2024 ini kita mengupayakan semua single track menjadi double track. Tapi untuk double track di Cicalengka akan selesai pada bulan Mei," katanya.

Kemudian upaya ketika dalam rangka meningkatkan aspek keselamatan operasional kereta api, Kemenhub juga berkomitmen untuk mengubah sistem persinyalan yang masih dilakukan secara manual.

Komponen ini justru yang paling rawan terjadi kesalahan dalam memberikan sinyal secara manual. "Berkaitan dengan sinyal masih ada beberapa sinyal manual, maka ini kita bereskan masalah persinyalan khususnya di Jawa," tandasnya. (wan)