Istana Buka Suara Soal Demo Tolak MBG yang Berujung Ricuh di Papua

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 17 Februari 2025 19:31 WIB
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi (Foto: Ist)
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi merespon aksi penolakan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Papua, ia mengatakan masyarakat dapat menyampaikan aspirasinya dengan baik tanpa adanya kekerasan.

"Gini, kalau masyarakat mau berunjuk rasa dan menyampaikan pendapat, silahkan. Tapi, jangan sampai melakukan kekerasan. Kedua, kalau ada yang nolak MBG karena itu hak mereka, boleh tak menerima," kata Hasan Nasbi di Istana Presiden, Jakarta, Senin (17/02/2025).

Hasbi menjelaskan, jika ada yang merasa tidak membutuhkan Makan Bergizi Gratis maka hal itu dapat disampaikan saat pembagian.

"Kalau ada orang yang bilang mereka gak perlu (makan bergizi gratis), mereka bisa sampaikan hal itu. Bisa bilang 'kami gak usah dikasih', enggak apa-apa," kata Hasan

Menurut Hasan, masyarakat diperbolehkan untuk menerima maupun menolak MBG, namun jangan sampai menghalangi hak-hak orang lain yang membutuhkan program tersebut.

"Tapi kalau sampai berunjuk rasa untuk membatalkan dan menolak, itu halangi hak-hak saudara-saudara yang lain, teman-teman yang lain, saudara-saudara dia juga untuk mendapatkan layanan makan bergizi gratis," lanjut Hasan.

Sebelumnya, ratusan pelajar menggelar aksi demonstrasi penolakan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, pada Senin, (17/02/2025).

Dalam orasinya, mereka mengatakan hal yang dibutuhkan adalah pendidikan gratis bagi masyarakat, bukan makan bergizi gratis. 

"Kami tidak butuh makan siang gratis, kami butuh pendidikan gratis," kata pendemo dalam orasinya.

Topik:

Demo Tolak MBG Makan Bergizi Gratis Papua Hasan Nasbi