Prabowo Bangun Sekolah Rakyat, Rp100 M per Sekolah untuk Pendidikan Gratis

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 10 Maret 2025 20:49 WIB
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Foto: Ist)
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Presiden Prabowo Subianto berencana membangun Sekolah Rakyat yang akan menerima siswa SD, SMP, dan SMA. Sebanyak 50 sekolah akan ditunjuk untuk program ini, dengan alokasi dana sekitar Rp100 miliar per sekolah.

Rencana ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, usai menghadiri rapat terbatas yang membahas pelaksanaan program tersebut.

“Ya tahun ini akan dimulai pekerjaan untuk membuat sekolah rakyat. Bahkan tahun ajaran depan ini sudah dimulai. Eh, menerima, siswa mulai SD, SMP, dan SMA ke Sekolah Rakyat,” ujar Muhaimin yang akrab disapa Cak Imin kepada awak media, di Istana Negara, Senin (10/3/2025).

Ia menambahkan bahwa besaran anggaran akan disesuaikan dengan kebutuhan tiap lokasi, dengan rata-rata Rp100 miliar per sekolah. 

Saat ditemui di lokasi yang sama, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat akan menerapkan dua skema kurikulum, yakni kurikulum sekolah unggul dan kurikulum yang saat ini berlaku.

Abdul menerangkan bahwa pemerintah membutuhkan sekitar 60 ribu guru untuk sekolah rakyat tersebut, namun pihaknya belum memutuskan apakah akan melakukan rekrutmen guru baru atau mendistribusikan guru yang telah ada.

“Ya itu nanti kita cari skemanya. Nanti mendistribusikan guru yang udah ada atau rekrutmen baru. Nanti masih proses yang panjang,” imbuhnya.

Konsep sekolah rakyat akan dibangun seperti boarding school (asrama). Hal ini telah diutarakan Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) ketika meminta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah membantu merealisasikan rencana Sekolah Rakyat (SR).

Boarding School sendiri adalah suatu sistem sekolah yang memiliki asrama, sehingga siswanya tidak hanya belajar di sekolah itu.

"Sekolah Rakyat yang akan dibangun nantinya menyerupai sekolah asrama (boarding school) sehingga tidak hanya gratis dan berkualitas namun juga bisa menjamin asupan gizi para siswanya," ungkap Gus Ipul melalui keterangan tertulis, Rabu (15/1/2025).

Lebih lanjut, Gus Ipul menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat dirancang untuk membantu pelajar dari keluarga kurang mampu, terutama mereka yang tergolong dalam kategori miskin ekstrem, agar dapat mengakses pendidikan yang layak tanpa biaya.

"Tujuan utama sekolah rakyat untuk memutus mata rantai kemiskinan. Jika orang tuanya miskin jangan sampai anaknya jadi miskin. Ini harus diputus dengan menyekolahkan mereka;” tutur Gus Ipul.

Gus Ipul menekankan bahwa pembentukan Sekolah Rakyat harus dilakukan melalui kolaborasi dan koordinasi dengan Kemendikdasmen.

“Kami datang ke sini untuk mempercepat kolaborasi sehingga sekolah rakyat bisa segera terbangun,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.

Topik:

sekolah presiden-prabowo-subianto sekolah-rakyat