BPOM Catat Ada 17 KLB Terkait Keracunan MBG

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 15 Mei 2025 15:23 WIB
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar

Jakarta, MI- Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar mengungkapkan bahwa pihaknya di BPOM mencatat ada 17 kejadian luar biasa (KLB) terkait keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di 10 Provinsi.

Hal ini disampaikan Ikrar saat dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen Kamis (15/5/2025). Ia mengatakan 17 KLB tersebut terjadi sejak awal Program MBG berlangsung hingga saat ini.

"Kejadian luar biasa keracunan pangan pada program MBG 2025 menurut data yang kami miliki bahwa ada 17 kejadian luar biasa keracunan pangan terkait dengan MBG di 10 provinsi yang teridentifikasi dan dengan konteks tersebut, kontaminasi yang terlihat yaitu ada kontaminasi awal pangan," kata Ikrar.

Ikrar mengatakan bahwa kontaminasi pada menu MBG mayoritas terjadi pada bahan mentah. "Dengan sumber kontaminasi bahan mentah lingkungan pengelola penjamin dan kita belajar dari kondisi kejadian ini supaya berikutnya tidak terjadi lagi," jelasnya.

Ikrar juga menjelaskan adanya pertumbahan dan perkembangan bakteri akibat kondisi suhu makanan, kondisi makanan, serta proses pengolahan makanan pada menu MBG.

"Yaitu kita juga mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan akan bakteri bagi suhu, kondisi makanan, proses," imbuhnya.

Ia menyebut bahwa makanan yang dimasak terlalu cepat namun lambat dalam proses pendistribusiannya menjadi salah satu contoh dari perkembangan bakteri yang di akibatkan oleh suhu makanan.

"Contohnya ada beberapa makanan dimasak terlalu cepat sehingga lambat didistribusikan sehingga menimbulkan kejadian luar biasa atau poisoning pada anak-anak kita," ungkapnya.

Kepala BPOM itu juga menyoroti kegagalan pengendalian keamanan pangan dalam hal higienis dan sanitasi pada dapur yang menyiapkan MBG.

"Kemudian ada hal yang perlu kita perhatikan betul tentang kegagalan pengendalian keamanan pangan yang hubungannya dengan higienis dan sanitasi," tuturnya.

Lebih Lanjut, BPOM berkomitmen untuk memberikan pendampingan serta evaluasi kepada para petugas yang menyiapkan MBG. Khususnya yang bertugas di bagian dapur.

"Nah ini perlu kami jelaskan karena sebagian mungkin dapurnya itu perlu dievaluasi perlu diperbaiki. Badan POM berkomitmen untuk memberikan pendampingan pada petugas khususnya yang berhubungan dengan dapur," ujarnya.

Topik:

Kepala BPOM Taruna Ikrar Makan Bergizi Gratis