Pemprov Malut Geram Terhadap Sapi Pemakan Bunga, Diminta Pemkot Tidore Bersikap

Firmansyah Nugroho
Firmansyah Nugroho
Diperbarui 23 Juni 2024 18:20 WIB
Sekelompok sapi yang sedang memakan ribuan bunga yang ditanami ASN Pemprov Malut (Foto: Ist)
Sekelompok sapi yang sedang memakan ribuan bunga yang ditanami ASN Pemprov Malut (Foto: Ist)

Sofifi, MI - Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) beberapa pekan lalu telah melakukan gerakan menanam 10 ribu pohon bunga, yang ditanam secara serentak oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di area Bundaran Sofifi dan jalan Km 40.

Kepala Biro Administrasi Pimpinan Rahwan K. Suamba menyatakan, bahwa sebelum ditanam, pihaknya telah menghawatirkan dengan adanya ancaman hewan peliharaan masyarakat Sofifi.

“Pemprov Malut telah melakukan gerakan tanam 10.000 bunga secara serentak di area Bundaran Km 40 beberapa saat lalu dan mulai terlihat tumbuh subur, namun kekhawatiran terhadap gangguan hewan peliharaan masyarakat Kota Sofifi seperti sapi dan kambing terkuak setelah sejumlah sapi memakan bunga-bunga tersebut,” jelas dia, melalui rilis tertulisnya, Minggu (23/6/2024).

Menurut dia, hal itu terungkap setelah beredarnya sebuah vidio yang diunggah di media sosial oleh salah satu warga Sofifi yang merekam beberapa ekor sapi yang sedang memakan bunga yang ditanam oleh ASN sekitar 10 ribu pohon tersebut dibeberapa titik di jalan Km 40. 

Selain itu, dia mengakui kaget karena separuh bunga telah dimakan oleh hewan-hewan tersebut. Ia meminta kepada Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, khususnya warga Sofifi agar dapat membantu pemerintah provinsi untuk menata Kota Sofifi dengan mengkandangkan hewan peliharaannya.

“Kita berharap, masyarakat Kota Sofifi yang memiliki hewan peliharaan seperti sapi dan kambing agar dikandangkan, karena upaya penanaman bunga adalah sebuah rencana besar untuk menghidupkan area jalan Km 40 yang terlihat gersang,” harap Rahwan.

Dia menambahkan, setahu pihaknya Pemkot Tidore Kepulauan telah mengeluarkan edaran terkait larangan kepada masyarakat yang membebaskan ternaknya dibiarkan bebas berkeliaran. Sebab, hal itu dapat membuat pengguna jalan tertanggu dengan adanya sapi-sapi yang sering berjalan ditengah-tengah badan jalan.

“Diketahui, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan telah mengeluarkan edaran terkait larangan bagi masyarakat yang hewannya berkeliaran di jalan raya, karena pernah menelan korban pengguna jalan raya di Sofifi,” ungkapnya.

Sementara itu, setelah penanaman ribuan pohon bunga tersebut, mantan Plt Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan ini akan melaporkan secara resmi kepada Pj Gubernur Malut terkait cara-cara pemeliharaan ribuan pohon bunga tersebut, agar tetap hidup sehingga jalan-jalan di Kota Sofifi terlihat bagus.

“Saya juga akan melaporkan hal tersebut dan meminta petunjuk Pak Gubernur untuk langkah pemeliharaannya,” tutup Rahwan. (RD)