Tanpa Palang Pintu! Satu Keluarga Tewas Tertabrak Kereta di Lubuk Pakam, Siraja Oloan Minta Dirut PT KAI Dicopot

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 22 Juli 2024 23:38 WIB
Kondisi Mobil usai tertabrak kereta terseret hingga 30 meter sampai terjatuh ke sawah di Deli Serdang (Foto: Dok Polsek Lubuk Pakam)
Kondisi Mobil usai tertabrak kereta terseret hingga 30 meter sampai terjatuh ke sawah di Deli Serdang (Foto: Dok Polsek Lubuk Pakam)

Lubuk Pakam, MI - Siraja Oloan meminta agar Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia (KAI) agar dicopot dari jabatannya buntut kasus kecelakaan yang terjadi di jalan perlintasan kereta api tanpa palang pintu di perbatasan Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam dengan Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang dan menewaskan satu keluarga, Minggu (21/7/2024).

Siraja Oloan merupakan komunitas dari marga-marga yang didalam ada marga Simanullang sama dengan marga para korban.

Ketua Umum Siraja Oloan Sumut, Sanggam Bakara mengatakan bahwa pihak keluarga mengancam akan mengguggat secara perdata dan pidana PT KAI.

"Kita sudah sepakat akan membawa kasus ini ke perdata dan pidana. Kita akan gugat PT KAI nanti ke pengadilan dan pidananya karena ada unsur kelalaian yang kita lihat ini. Di lokasi kejadian itu kita lihat tidak ada rambu-rambu palang pintu," ujar Sanggam Bakkara di rumah duka, Senin (22/7/2024).

Menurut Sanggam, lokasi sekitar dianggap cukup ramai dan padat penduduk. Intensitas kendaraan yang lalu lalang juga cukup tinggi. 

Dianggap langkah hukum ini diambil bukan karena mereka punya kepedulian terhadap para korban saja tapi masyarakat lainnya.

"Kita minta supaya Kepala (Dirut) PT KAI itu dicopot saja. Yang kita lihat ini, sudah mengabaikan keselamatan masyarakat," tegasnya.

"PT KAI juga kita lihat sampai sekarang belum ada datang, sampaikan lah ucapan duka cita. Ini tidak ada, dan kita lihat nggak peduli," sambung Sanggam.

Mereka dari pihak keluarga merasa menyesalkan mengapa jalan yang lebar di Desa Sumberjo sampai Pagar Jati tidak punya palang pintu.

Kronologi

Kejadian tragis ini terjadi sekitar pukul 12.25 WIB. 

Mobil Toyota Rush yang dikendarai korban sedang melintas dari Desa Pagar Jati menuju Desa Sumberejo.

Petugas polisi menyatakan bahwa mobil yang mereka tumpangi terseret sejauh 30 meter sebelum akhirnya terjatuh ke sawah di sisi rel.

“Mobil Toyota Rush BK-1496-MAA warna hitam terseret sepanjang lebih kurang 30 meter,” kata Kapolsek Lubuk Pakam AKP Rusdi, Minggu (21/7/2024).

Korban yang meninggal terdiri dari seorang bapak dan lima anaknya, yaitu RM (51), GDM (28), STM (26), YM (24), DJM (22), dan NMM (20). Sementara ibunya dengan inisial HM (52) dalam keadaan kritis dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Sari Mutiara Lubuk Pakam.

“Korban yang meninggal dunia dibawa ke RSUD Amri Tambunan, sedangkan yang korban kritis dibawa ke RS Sari Mutiara Lubuk Pakam,” katanya.

Kecelakaan ini melibatkan kereta api penumpang Sri Bilah KA U51A yang sedang dalam perjalanan menuju Medan.

Kereta api tersebut menabrak mobil Toyota Rush yang dikemudikan oleh korban dengan nomor polisi BK 1496 MAA. 

Mobil tersebut sedang melintas di jalan umum dari Desa Pagar Jati menuju Desa Sumberejo.

Toyota Rush tersebut terseret sejauh 30 meter sebelum jatuh ke sawah di sisi rel. Mobil itu mengalami kerusakan parah hingga hancur. Tim kepolisian tiba di lokasi sekitar pukul 12.40 WIB untuk evakuasi korban-korban tersebut.

Penjelasan PT KAI

PT KAI Drive I SU membenarkan telah terjadi kecelakaan itu.

"Betul telah terjadi tabrakan pada KA U51A Sribilah Utama (Rantauprapat-Medan) dengan mobil di KM 33+800 petak jalan antara Stasiun Perbaungan - Stasiun Lubuk Pakam, Minggu (21/7) pukul 12.24 WIB," ujar Manager Humas PT KAI (Persero) Divre I Sumut, Anwar Solikhin.

Dalam peristiwa tersebut 6 orang dilaporkan tewas dan satu orang dilaporkan mengalami luka-luka.

Anwar menyampaikan atas kejadian tersebut PT KAI Divre I SU turut prihatin dan menyayangkan kecelakaan itu.

"Berdasarkan keterangan dari crew kereta api bahwa mobil melintas di perlintasan tidak terjaga saat KA akan melintas, secara berulangkali masinis sudah membunyikan klakson lokomotif namun tidak diindahkan," jelasnya.

Dari kejadian tersebut seluruh penumpang dan crew KA U51 Sribilah Utama selamat sedangkan 6 penumpang mobil meninggal dunia.

"PT KAI menyampaikan belasungkawa dan duka yang mendalam kepada seluruh korban," ungkapnya.

Pun Anwar menyampaikan permohonan maaf karena KA U51A Sribilah Utama mengalami keterlambatan 11 menit akibat kejadian tersebut.

"KAI mengucapkan permohon maaf kepada pelanggan KA karena keterlambatan yang dialami," pungkasnya.

Berikut daftar nama korban yang tewas dan luka-luka:

1. Ramses Manulang (52)  

2. Herawati Manurung (51) (luka-luka). 

3. Gabriela Manulang (28). 

4. Sarah Manulang (26). 

5. Yohanes Manulang (24). 

6. David Manulang (22). 

7. Niko Manulang (20). (fn)