Jasad Pedulang Emas Terseret Arus Sungai di Dairi Telah Diketemukan

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 15 Agustus 2024 11 jam yang lalu
Tim SAR gabungan mengevakuasi jasad pria pendulang emas yang hanyut terseret arus Sungai Lau Renun. (Foto: Antara)
Tim SAR gabungan mengevakuasi jasad pria pendulang emas yang hanyut terseret arus Sungai Lau Renun. (Foto: Antara)

Medan, MI - Tim SAR gabungan mengevakuasi jasad pria pendulang emas yang hanyut terseret arus Sungai Lau Renun di Desa Bertungen Julu, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara (Sumut). "Korban bernama Jemput Jemput Paulus Tarigan (30)," kata Kepala Kantor Basarnas Medan Mustari dalam keterangan resmi yang diterima di Medan, Kamis (15/8/2024).

Dia mengatakan korban ditemukan setelah pada Minggu (11/8), personel siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Basarnas Medan menerima informasi terkait adanya seorang pria yang hanyut hendak mendulang emas di Sungai Lau Renun di Desa Bertungen Julu, Kabupaten Dairi. "Korban ditemukan hari ini sekitar pukul 09.10 WIB, berjarak sekitar 26 kilometer dari lokasi awal korban diduga terseret arus sungai tersebut," ujarnya.

Mustari menjelaskan peristiwa nahas tersebut bermula ketika korban pada Jumat (9/8) bersama temannya berangkat menggunakan sepeda motor menuju Sungai Lau Renun untuk mendulang emas.

Sesampainya di lokasi, korban dan temannya mendulang emas ditempat berbeda yang berjarak kurang lebih 30 meter. Sekitar pukul 11.30 WIB temannya hendak mengajak korban makan siang.

BACA JUGA: WNA Amerika Ditemukan Tewas di Tepi Pantai, Diduga Karena Tenggelam

BACA JUGA: Tim SAR Gabungan Cari Seorang Anak Tenggelam di Sungai Samarinda

Namun, temannya tidak melihat korban di lokasi mendulang, lalu temannya mencari keberadaan korban di sekitar sungai tersebut, tapi tidak melihat korban dan hanya melihat barang-barang korban di tepi sungai. "Lalu temannya pulang ke rumah dan memberitahukan kepada orang tua korban kalau korban hanyut di sungai dan belum ditemukan," paparnya.

Dalam melakukan pencarian korban, pihaknya dibantu pemangku kebijakan terkait melakukan berbagai upaya, antara lain memasang jaring di hilir sungai dan menyusuri bantaran sungai.

"Sejak awal pencarian, Tim SAR gabungan mengupayakan segala cara untuk menemukan korban, seperti memasang jaring di hilir sungai dan pada lokasi yang dicurigai. Namun, kondisi medan yang curam dan terjal, tim harus turun ke permukaan sungai menggunakan tali," pungkasnya.

BACA JUGA: Tim SAR Gabungan Temukan Dua Korban Tenggelam di Air Terjun Maros

Setelah melakukan pencarian selama lima hari, kata dia, tim gabungan berhasil menemukan korban berjarak sekitar 26 kilometer dari lokasi awal korban terseret arus sungai. Selanjutnya, korban langsung dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga.

"Jadi, tim kita menerima informasi tersebut setelah tiga hari setelah kejadian, setelah tim dari Desa Bertungen Julu, Polsek Tiga Lingga, pemerintah setempat dan warga sekitar melakukan pencarian, namun korban tak kunjung ditemukan, baru melapor ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan," tandasnya.