Gunung Semeru Erupsi Empat Kali, Warga Diminta Jauhi Zona Merah Besuk Kobokan

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 25 Mei 2025 09:46 WIB
Gunung Semeru Kembali Erupsi pada Minggu (25/5/2025) (Foto: Ist)
Gunung Semeru Kembali Erupsi pada Minggu (25/5/2025) (Foto: Ist)

Lumajang, MI - Gunung Semeru kembali murka. Hingga Minggu pagi (25/5/2025), gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang ini telah erupsi sebanyak empat kali.

Berdasarkan data dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru, letusan pertama terjadi pada pukul 00.12 WIB. Aktivitas terus berlanjut hingga pukul 05.10 WIB, saat gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut itu memuntahkan abu vulkanik setinggi sekitar 900 meter dari puncak.

"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," kata Petugas Pos PGA Semeru, Liswanto.

Kemudian, pada pukul 05.17 WIB, Gunung Semeru juga erupsi dengan mengeluarkan abu vulkanik setinggi 700 meter. Selanjutnya pada pukul 06.46 WIB, juga teramati abu vulkanik keluar dari kawah puncak gunung setinggi 1.200 meter atau 1,2 kilometer.

"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara dan selatan. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 137 detik," jelas Liswanto.

Meski demikian, kata dia, aktivitas Gunung Semeru masih fluktuatif, atau naik turun. Sepanjang hari Sabtu (24/5/2025) saja sejak pukul 00.00 - 24.00 tercatat ada 42 kali gempa letusan atau erupsi, dengan amplitudo 12-22 mm, dan lama gempa 55-260 detik.

"Terjadi tujuh kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-8 mm, dan lama gempa 33-75 detik, serta empat kali harmonik dengan amplitudo 3-10 mm, dan lama gempa 100-219 detik," kata Liswanto.

Petugas turut mencatatkan bahwa ada satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 25 mm, S-P 10 detik dan lama gempa 45 detik. Selain itu terdapat lima kali gempa tektonik jauh, dengan amplitudo 9-26 mm, S-P 12-17 detik dan lama gempa 29-52 detik.

"Melihat aktivitas Gunung Semeru ini disimpulkan statusnya berada di level II atau waspada," terangnya.

Masyarakat pun diimbau agar tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak atau pusat erupsi. 

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai arus sempadan sungai, di sepanjang Besuk Kobokan.

"Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak," imbuhnya.

Ia juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, mengingat kawasan tersebut rawan terkena lontaran material pijar yang berbahaya.

Selain itu, warga diminta tetap waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), aliran lava, serta lahar yang bisa meluncur melalui aliran sungai maupun lembah yang berhulu langsung ke puncak Gunung Semeru.

"Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," pungkasnya.

Topik:

gunung-semeru-erupsi kabupaten-lumajang