Kerukunan Beragama di Tanah Melayu Perlu Ditingkatkan, Makna HUT ke-80 Kemerdekaan RI

Radesman Saragih
Radesman Saragih
Diperbarui 17 Agustus 2025 11:43 WIB
Gubernur Jambi, H Al Haris (tiga dari kiri) bersama para unsur Forkopimda Provinsi Jambi, anggota DPR RI dan veteran seusai upacara peringatan HUT ke-80 Proklamasi Kemerdakaan RI di kantor Gubernur Jambi, Kota Jambi, Minggu (17/8/2025). (Foto : MI/Radesman Saragih).
Gubernur Jambi, H Al Haris (tiga dari kiri) bersama para unsur Forkopimda Provinsi Jambi, anggota DPR RI dan veteran seusai upacara peringatan HUT ke-80 Proklamasi Kemerdakaan RI di kantor Gubernur Jambi, Kota Jambi, Minggu (17/8/2025). (Foto : MI/Radesman Saragih).

Jambi, MI - Peningkatan kerukunan antarumat beragam di Tanah Melayu perlu mendapat prioritas dalam pembangunan di daerah. Hal itu penting guna mencegah muncul dan merebaknya benih-benih intoleransi. Karena itu, peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) hendaknya bisa dijadikan momen membangun semangat kerukunan umat beragama di berbagai daerah di Indonesia.

Demikian diungkapkan Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH dan Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Jambi, Drs H Hasan Asri Agus, MM seusai upacara peringatan HUT ke-80 Proklamasi Kemerdekaan RI di lapangan kantor Gubernur Jambi, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Minggu (17/8/2025) pagi.

Menurut Al Haris, toleransi kehidupan beragama di berbagai daerah di Tanah Melayu, khususnya di Provinsi Jambi perlu terus ditingkatkan. Hal itu penting karena toleransi kehidupan beragama dan kerukunan antarumat beragama menjadi salah satu kunci utama suksesnya pembangunan daerah.

Disebutkan, terpeliharanya kerukunan hidup masyarakat akan menciptakan suasana kondusif dan stabilitas keamanan di daerah. Suasana kondusif dan stabilitas keamanan tersebut menjadi modal daerah menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan sengan baik sekaligus menarik minat investor menanamkan modal pembangunan di Jambi.

Al Haris mengatakan, toleransi kehidupan beragama di Provinsi Jambi hingga kini masih cukup baik. Tidak ada terjadi gesekan-gesekan atau konflik bermotif sikap intoleran.  Semua elemen masyarakat dan umat beragama di Jambi terlibat memelihara kerukunan hidup di tengah masyarakat. Kondisi itulah yang membuat suasana di Jambi hingga kini masih kondusif dan aman. Kemudian rasa kekeluargaan masyarakat di Jambi juga sangat tinggi.

“Inilah falsafah kita selaku orang timur, Melayu, hidup rukun berdampingan, yang perlu kita pertahankan. Dan tidak ada orang yang boleh merusak kerukunan tersebut. Kita jaga itu semuanya, sehingga kerukunan antarumat beragama antar anak bangsa semakin baik,”katanya.

Jaga Toleransi

Hal senada juga diungkapkan Ketua LAM Provinsi Jambi, H Hasan Basri Agus. Menurut Hasan Basri Agus yang juga anggota Komisi VIII DPR RI, pembangunan kerukunan umat beragama harus tetap menjadi prioritas di Tanah Melayu Jambi. Seluruh elemen masyarakat dan umat beragama di Jambi harus tetap menjaga toleransi kehidupan beragama demi menciptakan suasana kondusif di daerah.

Dikatakan, Komisi VIII (Bidang Agama dan Sosial) DPR RI juga memiliki komitmen terus meningkatkan toleransi kehidupan beragama di Tanah Air, termasuk di Jambi. Peningkatan toleransi dan kerukunan hidup beragam itu penting terutama menghadapi penyebaran informasi bernuansa intoleran di berbagai media sosial (medsos).

“Kita harus meningkatkan toleransi kehidupan beragama ke depan, apalagi dalam suasana sekarang banyak (medsos) yang digunakan orang menyebarkan isu dan sikap intoleran. Kerukunan hidup masyarakat harus terus kita pelihara, khususnya di Tanah Melayu Jambi ini demi menciptakan suasana nyaman dan aman bagi seluruh masyarakat menjalani kehidupan sehari-hari.

Menurut Hasan Basri Agus, Komisi VIII DPR RI dan Kementerian Agama terus meningkatkan kegiatan moderasi beragama.  Komisi VIII DPR RI dan Kementerian Agama sudah beberpa kali mengadakan diskusi dan rapat mengenai peningkatan moderasi beragama.

Melalui Program Moderasi Beragama 2025, Pemerintah (Kementerian Agama) ang terus berupaya memperkuat kehidupan harmonis dengan lingkungan, alam dan budaya serta meningkatkan toleransi antarumat beragama. Program itu dilaksanakan melalui Pelatihan Master Training dan Penggerak Moderasi Beragama Lintas Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah (Pemda).

Kemudian Penguatan Moderasi Beragama melalui Sarasehan Tokoh Agama dan Tokoh Budaya, Penguatan Moderasi Beragama melalui Forum Internasional Tokoh Lintas Agama, Penguatan Moderasi Beragama Melalui Seni dan Budaya serta Sosialisasi/Diseminasi (ormas keagamaan, lembaga keagamaan).

Selain itu Penguatan Moderasi Beragama Melalui Seni dan Budaya serta Sosialisasi/Diseminasi di Lembaga Pendidikan, Penyusunan Indeks Kerukunan Umat Beragama dan  Penyusunan Religiosity Index sebagai  Satu Naskah Kebijakan.

Sementara itu, upacara peringatan HUT ke-80 Proklamasi Kemerdekaan RI di lapangan kantor Gubernur Jambi berlangsung khidmat, aman dan lancar. Upacara tersebut dipimpin Gubernur Jambi, H Al Haris. Pada kesempatan itu,  Al Haris membacakan naskan Pancasila. Sedangkan naskah Proklamasi dibacakan Ketua DPRD Provinsi Jambi, M Haviz.

Upacara HUT ke-80 Proklamasi Kemerdekaan RI tersebut turut dihadiri, Ketua Lam Provinsi Jambi yang juga anggota Komisi VIII DPR RI, H Hasan Basri Agus, anggota DPR RI, H Cek Endra, Kapolda Jambi, Irjen Pol Krisno Halomoan Siregar, SIK, MH, Danrem 042/Gapu Jambi, Brigjen TNI Heri Purwanto, SE, MSc dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jambi lainnya.

Topik:

HUT80RIToleransi