Waduh! Kata Komisi III DPR Tak Ada Urgensi Panggil Kapolri Terkait Bandar Narkoba Kelas Kakap Fredy Pratama

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 20 September 2023 16:08 WIB
Jakarta, MI - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyatakan tak ada urgensi akan memanggil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait kasus raja narkoba Banjarmasin, Fredy Pratama alias Miming. Padahal, sebelumnya ada dua anggota Komisi III DPR RI, Santoso dan Hinca Panjaitan yang mendorong pemanggilan Kapolri atas pengusutan kasus ini. "Kita tidak ada urgensi yang memanggil pak Kapolri terkait Freddy Pratama," kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (20/9). DPR, lanjut politikus partai Gerindra ini, kini hanya sekadar menjalin komunikasi dengan Kapolri Sigit soal pengusutan dan perburuan bandar 'Triangle' Banjarmasin yang hingga kini masih buron. Maka ia mempertentangkan usulan anggota Komisi III DPR lainnya yang berniat memanggil Kapolri Sigit. "Soal pengawasan itu nggak harus dengan pemanggilan. Hari-hari ini aja pun kita kalau ada masalah-masalah yang mendesak kita terus berkomunikasi dengan Pak Kapolri," bebernya. Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini juga mengklaim jika Kapolri Sigit terbuka kepada Komisi III DPR RI dalam menerima masukan, kritik, dan saran. "Enggak ada masalah, Pak Kapolri selalu terbuka terhadap semua masukan, kritikan, saran dari Komisi III. Jadi 24 jam Pak Kapolri bisa berkomunikasi dengan kami," pungkasnya. Siapa Fredy Pratama? Bareskrim Polri menyebut Fredy Pratama merupakan warga negara Indonesia dari Kalimantan Selatan. Ia mengedarkan narkoba dari Thailand ke Indonesia. Berdasarkan catatan data perlintasan keimigrasian, pria dengan julukan Cassanova ini meninggalkan Indonesia sejak 2014. Mulanya Fredy disebut masih mengelola aset keuangannya untuk dikirim ke luar negeri menggunakan rekening keluarga serta orang terdekatnya pada 2016. Mertua Fredy yang diketahui warga negara Thailand adalah bos kartel narkoba di kawasan Segitiga Emas atau Golden Triangle. "Karena istri adalah orang Thailand dan mertuanya diduga kartel narkotika di daerah Thailand," ujar Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Polisi Mukti Juharsa belum lama ini. Fredy disebut mengambil produk mereka dari kawasan Segitiga Emas -kawasan di Asia Tenggara yang menjadi pusat perekonomian narkoba dan sumber penting narkotika dunia. (An)