Lawan Jalur Hukum! Megawati Minta Kader PDIP Kumpulkan Bukti Kecurangan Pilkada 2024: Pengerahan hingga Penghadangan oleh Aparat

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 28 November 2024 14:25 WIB
Megawati Soekarnoputri (Foto: Dok MI/Antara)
Megawati Soekarnoputri (Foto: Dok MI/Antara)

Jakarta, MI - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menilai pelaksaan Pilkada 2024 hanya menjadi alat kekuasaan.

"Mengapa kedaulatan rakyat itu ini dimanipulasi hanya karena kekuasaan? Saya sangat khawatir bahwa hal ini akan terus berjalan di kemudian hari," kata Megawati, Kamis (28/11/2024).

Menurut dia, demokrasi kini terancam mati akibat kekuatan yang menghalalkan segala cara. 

"Kekuatan ini mampu menggunakan sumber daya dan alat-alat negara di beberapa wilayah yang saya amati terus-menerus seperti Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur ,Sumatera Utara, hingga Sulawesi Utara," jelasnya.

Megawati menduga kecurangan melalui pengerahan aparat dan sumber daya negara tetap berlangsung meski Mahkamah Konstitusi telah mengeluarkan putusan yang memastikan sanksi pidana dan denda kepada anggota TNI/Polri dan pejabat yang tak netral dalam Pilkada 2024.

Dia menilai, pengerahan tersebut tetap terjadi karena kekuasaan tengah membungkam sejumlah pihak agar tak mengungkap seluruh kecurangan tersebut. Tindakan pemerintah dituding telah melanggar moral dan hati nurani.

Atas dasar hal ini juga, Megawati meminta seluruh kader dan simpatisan PDIP merapatkan barisan untuk mengungkap seluruh kecurangan tersebut.

"Jangan pernah takut untuk menyuarakan kebenaran. PDI Perjuangan tidak akan pernah lelah berjuang bagi keadilan dan melawan berbagai bentuk intimidasi kekuasaan," jelasnya.

Maka dari itu PDIP, kata Megawati, siap melakukan perlawanan yang terukur melalui jalur hukum. Sehingga, dia meminta seluruh kader dan relawan menjaga penghitungan suara hingga rekapitulasi resmi di KPU.

"Kedua, kumpulkan setiap bukti intimidasi Aparatur Negara terutama juga money politics; ketidaknetralan pejabat kepala daerah; dan juga tekanan yang diberikan kepada kepala desa," ujar dia.

"Ketiga, kumpulkan berbagai bukti yang menunjukkan mobilisasi Bansos yang dilakukan secara masif dan praktik-praktik sekali lagi money politics yang terjadi."

Selain itu, keempat, Megawati meminta kadernya mengumpulkan berbagai fakta penghadangan yang dilakukan aparat kepada jagoan PDIP. 

Salah satunya Pilkada Banten yang membuat Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi tiba-tiba tumbang usai diprediksi sejumlah lembaga survei akan menang.

"Kelima, terus galang kekuatan rakyat agar berani menyuarakan kebenaran," pungkas Megawati.

Topik:

Pilkada PDIP Megawati