Ligislator Gerindra Heran Obat Terapi Covid-19 Bisa Hilang di Pasaran

Reina Laura

Diperbarui 24 Juli 2021 19:56 WIB

Ligislator Gerindra Heran Obat Terapi Covid-19 Bisa Hilang di Pasaran

Monitorindonesia.com - Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad mengaku heran dengan hilangnya peredaran obat terapi Covid-19 saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) sidak ke salahsatu apotik yang ada di Bogor, Jawa Barat. Dasco menjelaskan bahwa obat-obatan untuk terapi Covid-19 yang dicari oleh Presiden Jokowi tersebut sebagian besar adalah produk BUMN Farmasi. “Seperti, Oseltamivir Produksi Indofarma, lalu Favipiravir dan Azithromycin Produksi Kimia Farma,” sebut Sufmi Dasco melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (24/7/2021) menanggapi hilangnya obat terapi Covid-19 di pasaran. Dasco yang juga merupakan Ketua Satgas Lawan Covid-19 DPR RI menjelaskan, bahwa dalam rapat antara Komisi VI DPR-RI dengan para direktur utama BUMN Farmasi beberapa waktu lalu memastikan bahwa obat-obatan untuk terapi Covid-19 tersebut telah diproduksi melebihi kapasitas produksinya dalam memenuhi pasokan obat selama pandemi ini. "Saya heran kenapa obat-obatan terapi Covid-19 itu saat ini seolah-olah hilang di pasaran. Padahal para direktur utama BUMN Farmasi dalam rapat bersama Komisi VI memastikan bahwa mereka telah memproduksi lebih dari jumlah kapasitas produksinya dalam memenuhi pasokan di pasaran selama pandemi ini," ungkapnya. Karena itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra ini meminta kepada aparatur pemerintah serta pihak kepolisian untuk menyelidiki hilangnya obat-obatan untuk terapi Covid-19 tersebut. Sebab, jangan sampai dugaan buruk terjadi yakni adanya penimbunan obat-obatan untuk terapi Covid-19 tersebut oleh sebagian pihak. "Saya meminta pemerintah serta aparat kepolisian untuk menyelidiki hilangnya obat-obatan ini. Jangan sampai adanya dugaan penimbunan obat terapi Covid-19 karena kepanikan masyarakat terhadap pandemi saat ini," pungkas Dasco. Seperti diketahui, sebelumnya pada Jumat 23 Juli 2021 kemarin Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke salah satu apotek di Kota Bogor, Jawa Barat, untuk mengecek langsung ketersediaan obat terapi Covid-19. Namun Apoteker tersebut menjawab stok Oseltamivir kosong. Jokowi menanyakan kembali di mana ia harus mencari obat tersebut. Apoteker mengatakan bahwa pihaknya sudah lama tidak menerima pasokan Oseltamivir. Terakhir, stok Oseltamivir yang sempat tersisa adalah merek Fluvir, tetapi sekarang juga sudah kosong. Jokowi kemudian menanyakan lagi ketersediaan obat jenis Favipiravir. Apoteker menjawab tidak punya stoknya. Begitu juga dengan vitamin D3. Apotek hanya memiliki vitamin D3 1000, sedangkan D3 5000 sudah habis. Kepada Jokowi, apoteker menyampaikan bahwa mereka sudah memesan lagi produk vitamin tersebut, namun tidak dapat. Hingga akhirnya Presiden Jokowi menelepon Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk memberitahu bahwa obat-obatan yang ia cari untuk terapi Covid-19 kosong di pasaran. (Ery)

Topik:

Covid-19 obat terapi

Ligislator Gerindra Heran Obat Terapi Covid-19 Bisa Hilang di Pasaran

Berita Sebelumnya

Kelenjar Getah Bening yang Terinfeksi atau Kanker? Ini Perbedaan Ciri-cirinya

Berita Selanjutnya

Kemenkes Gencarkan Testing dan Tracing di Daerah PPKM

Berita Terkait

Sisa Dosa Korupsi Bansos Era Juliari 'Membidik' Gary Tanoesoedibjo dan Petinggi Logistik!

Usut Korupsi Bansos Presiden Rp125 M, KPK Periksa Dirut PT Junatama Foodia Kreasindo

Bantuan Kuota Internet 'Dicuri' saat COVID-19

Bio Farma Klaim Sudah Tindak Lanjuti Temuan BPK soal Vaksin Merah Putih

BPK: Pengembangan Vaksin Merah Putih Rugikan Bio Farma Rp 9,127 Miliar

Rapid Test Antibodi di Kimia Farma Rugikan Negara Rp11,251 M, Begini Temuan BPK

ekonomi

politik

hukum

pendidikan

olahraga

nasional

global

hiburan

tech

kesehatan

cuaca

opini

lifestyle

investigasi

metropolitan

ragam

anti-hoaks

Redaksi

Tentang Kami

Kode Etik

SOP

Penafian

Dewan Pers

Pedoman

Kontak Kami

Pertanyaan

Kebijakan

S&K