Asam Lemak Omega-3! Pahami 7 Tanda Tubuh Kekurangan Omega-3

Venny Carasea
Venny Carasea
Diperbarui 13 Juni 2022 09:47 WIB
Jakarta, MI - Asam lemak omega-3 sangat penting untuk kesehatan kulit, mata, otak dan kekebalan tubuh. Tubuh tidak dapat memproduksi omega-3, jadi kita harus mendapatkannya dari makanan atau suplemen. “Ada tiga jenis utama asam lemak omega-3 — asam docosahexaenoic (DHA), asam eicosapentaenoic (EPA), dan asam alfa-linolenat (ALA),” kata ahli gizi Alice Figueroa. “Sangat penting untuk mengonsumsi antara 250-500 mg kombinasi DHA dan EPA setiap hari agar tetap sehat, dan asupan ALA yang cukup adalah 1,1 gram untuk wanita dan 1,6 gram untuk pria." Saat ini, tidak ada tes standar untuk kekurangan omega-3, sehingga sulit untuk dideteksi. Namun ada tanda dan gejala tertentu yang menunjukkan bahwa kamu mungkin perlu mengonsumsi lebih banyak sumber omega-3 seperti kacang-kacangan (khususnya kenari) dan biji-bijian, makanan laut, ikan berlemak seperti salmon, sarden, atau mackerel, alga (alias sayuran laut), atau suplemen seperti ikan atau minyak alga. “Karena minyak omega-3 adalah anggota dari keluarga lemak makanan, mereka paling baik diserap ketika dikonsumsi dengan makanan yang mengandung sedikit lemak,” kata ahli biokimia klinis Jeffrey Bland. Berikut 7 tanda kekurangan omega-3 1. Iritasi kulit, ruam, atau jerawat Asam lemak membantu menjaga membran sel tetap sehat, termasuk membantu mempertahankan kelembapan. Jadi jika kulit kamu kering, hal itu bisa menjadi tanda peringatan dini bahwa kamu tidak cukup mengonsumsi omega-3. Bahkan ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa suplemen omega-3 dapat membantu kondisi kulit seperti eksim dan psoriasis, dan kemampuannya untuk mengurangi peradangan dalam tubuh. Dan peningkatan jerawat juga merupakan gejala rendahnya kadar omega-3, hal ini disebabkan karena meningkatnya peradangan dalam tubuh. 2. Rambut rapuh/menipis Jika rambut mulai menjadi kering, kusam, keriting, dan ujungnya mulai bercabang atau mulai rontok, hal ini bisa menjadi tanda kekurangan omega-3. Penelitian telah menunjukkan bahwa suplemen omega-3 telah mengurangi kerontokan rambut pada wanita. 3. Nyeri dan kekakuan sendi Karena omega-3 menghasilkan respons anti-inflamasi dalam tubuh, diyakini bahwa nyeri dan kekakuan sendi, terutama jenis yang disebabkan oleh peradangan seperti rheumatoid arthritis (RA), bisa menjadi tanda kekurangan omega-3. Dan penelitian telah menemukan bahwa suplementasi yang tepat dapat meredakan gejala bagi penderita RA dan nyeri sendi yang terkait dengan lupus. 4. Brain fog dan hilangnya fungsi kognitif “Beberapa gejala bahwa Anda tidak mendapatkan cukup omega-3, salah satunya termasuk kesulitan berkonsentrasi atau masalah memori,” kata ahli diet Maya Feller. Penyakit Alzheimer dan demensia juga telah dikaitkan dengan defisiensi omega-3. 5. Depresi Menurut penelitia kadar asam lemak omega-3 yang rendah juga berhubungan dengan depresi, serta gangguan kejiwaan lainnya seperti gangguan bipolar, skizofrenia, dan gangguan pemusatan perhatian (ADHD). 6. Mata kering Sekitar 14 persen dari semua orang dewasa AS menderita mata kering, yang setidaknya sebagian disebabkan oleh peradangan. Dalam sebuah penelitian besar terhadap wanita berusia 45 hingga 84 tahun, mereka yang memiliki tingkat asupan omega-3 tertinggi mengalami penurunan 17 persen pada mata kering. 7. Kelelahan Baik Feller dan Figueroa mencatat bahwa kelelahan adalah tanda umum defisiensi omega-3, dan penelitian yang dilakukan tentang efek suplementasi omega-3 pada lupus (yang ditandai dengan nyeri sendi dan kelelahan), menemukan bahwa asam lemak omega-3 mampu untuk meredakan kedua gejala tersebut. #Asam lemak omega-3