5 Tanda Tubuh Kekurangan Protein

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 28 Desember 2023 06:49 WIB
Ilustrasi [Foto: iStock]
Ilustrasi [Foto: iStock]

Jakarta, MI - Kekurangan protein pada tubuh bisa terjadi karena sindrom malabsorpsi, yaitu seseorang yang tidak bisa mencerna dan menyerap protein dengan baik.
 
Malabsorpsi terjadi, ketika tubuh kekurangan enzim pencernaan seperti pepsin dan kekurangan asam klorida (HCL) di lambung, yang diperlukan untuk pencernaan protein. Usia atau pola makan buruk yang banyak mengonsumsi makanan olahan, adalah penyebab umum.
 
Dikutip dari Well and Good, Selasa (24/10), berikut 11 gejala kekurangan protein:
 
1. Penyembuhan luka yang lama
 
Jika memiliki luka yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh, hal itu mungkin disebabkan oleh kekurangan protein yang menyebabkan pembentukan kolagen terganggu, dan luka juga bisa bertambah parah.
 
2. Daya tahan tubuh lemah 
 
Asupan protein yang rendah juga dapat mengakibatkan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Mekanismenya berkaitan dengan peran asam amino dalam membentuk antibodi, alias protein, dan mengatur respons imun.
 
3. Kehilangan masa otot
 
Hal ini biasanya berkaitan dengan usia. Tapi, bisa terjadi pada semua usia karena kekurangan gizi, gangguan makan, penyakit, dan sebagainya.

Oleh karena itu, menjaga asupan protein seiring bertambahnya usia sangatlah penting. Beberapa cara mudah untuk tetap menjaga asupan protein adalah makan makanan berprotein tinggi seperti selai kacang berprotein tinggi , smoothie dengan beberapa bubuk protein atau membuat salad pasta berprotein tinggi dalam jumlah besar untuk dinikmati sepanjang minggu.
 
4. Kekuatan tulang melemah
 
Hal itu dapat menyebabkan lebih banyak patah tulang, terutama pada orang lanjut usia. Pembentukan, dan perbaikan kolagen pada berbagai tahap kehidupan terganggu oleh kekurangan protein, begitu pula massa otot, dan keduanya bekerja sama.
 
5. Rambut rontok
 
Asupan protein yang rendah juga dapat berdampak pada kerontokan rambut. Hal itu mungkin terkait dengan status zat besi, yang merupakan defisiensi mikronutrien umum akibat kurangnya makanan berprotein dalam makanan terutama daging dan kacang.