Dokter: Pentingnya Stimulasi Cegah Anak Terlambat Bicara

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 15 Oktober 2024 16:10 WIB
Ilustrasi - Seorang ibu sedang membacakan buku cerita kepada anak sebelum tidur. (Foto: Antara)
Ilustrasi - Seorang ibu sedang membacakan buku cerita kepada anak sebelum tidur. (Foto: Antara)

Jakarta, MI - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menekankan pentingnya stimulasi yang dilakukan oleh orang tua kepada anak untuk mencegah terjadinya speech delay (keterlambatan bicara).

Stimulasi Penting untuk Cegah Speech Delay

"Diberikan stimulasi secara langsung oleh orang tuanya atau care giver, diajak ngobrol untuk mengasah kemampuan agar tidak mengalami speech delay," ujar Ketua Pengurus Pusat IDAI Dr. Piprim Basarah yanuarso, Sp.A(K) dalam webinar ‘Mengenali Keterlambatan Bicara pada Anak’ yang dipantau di Jakarta, Selasa (15/10/2024).

Piprim mengatakan, orang tua dapat menerapkan pola asah, asih, dan asuh agar anak dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal, termasuk memiliki kemampuan dalam berbicara sesuai usia.

BACA JUGA: Suplemen tambahan untuk jaga imun anak

Pola Asah, Asih, dan Asuh dalam Perkembangan Anak

Ia menjelaskan, asah kemampuan bicara anak dengan menstimulasi menggunakan kata-kata sederhana setiap hari agar anak terbiasa untuk mendengar dan belajar berbicara. Kemudian, orang tua juga wajib memberikan kasih sayang kepada anak dengan sepenuh hati serta pola asuh yang optimal melalui pemberian nutrisi atau sandang pangan yang baik.

Ia juga mengingatkan agar orang tua tidak memberikan akses terhadap gawai supaya anak-anak memiliki ikatan atau hubungan emosional yang baik dengan orang tuanya. "Jangan sampai anak dilimpahkan pada gawai. Memang anak jadi anteng dan orang tua tidak diganggu, tetapi ini sangat berpengaruh pada perkembangannya serta aspek negatif lainnya pada anak-anak," ungkapnya.

Pengaruh Pola Asah, Asih, dan Asuh Terhadap Kemampuan Bicara

Pada kesempatan yang sama, Pengurus Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial IDAI Dr. dr. Fitri Hartanto, Sp.A(K) menyampaikan bahwa pola asah, asih, dan asuh berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan bicara pada anak.

Ia mengatakan, fase 1000 hari pertama kehidupan anak merupakan waktu yang penting untuk mengembangkan organ sel-sel otak, di mana fase ini memiliki 25 persen pertumbuhan otak.

Selanjutnya, pada usia 0 hingga 2 tahun merupakan fase penting pertumbuhan otak yang mencapai 80 persen sehingga perlu dioptimalkan melalui pola asah, asih, dan asuh secara tepat.

"Yang terjadi pada fase ini adalah perkembangan sel-sel sensor yang optimal. Fase ini memicu bagaimana anak akan menyikapi lingkungannya dengan melihat apa yang akan digunakan untuk berkomunikasi," paparnya.

Tahapan Stimulasi Bicara pada Anak

Lebih lanjut Fitri mengungkapkan, stimulasi bicara dapat dilakukan sejak dini melalui tahapan pengenalan, pemahaman, dan pengucapan. Tahapan pengenalan ini dilakukan dengan menggunakan reseptor sensori pendengaran, penglihatan, dan perabaan.

Lakukan stimulasi dengan interaksi untuk membuat anak belajar bahasa tanpa menggunakan alat media elektronik saat memberikan pembelajaran. Hal ini dilakukan guna menghindari anak yang cenderung lebih tertarik pada alat tersebut dibandingkan pembelajarannya.

"Maka amati terus perkembangan anak, bila kemampuannya tidak sesuai dengan umurnya segera konsultasikan dengan ahli," ucap dokter lulusan Universitas Diponegoro tersebut.

Ingin mengetahui lebih lanjut tentang pendekatan lain dalam mendidik anak? Baca artikel kami berikutnya yang membahas pendapat para psikolog mengenai efektivitas hukuman fisik dalam mengubah perilaku anak

 

Topik:

Keterlambatan bicara Perkembangan anak Stimulasi bicara