PSI Sebut Selama Anies Gubernur Adalah Masa Sia-Sia

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 13 Oktober 2021 15:17 WIB
Monitorindonesia.com – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyebut selama empat tahun Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI adalah masa sia-sia.  Anies akam memasuki setahun terakhir memimpin Ibukota. Pada 22 Oktober 2022 mendatang, Anies akan mengakhiri masa jabatannya sebagai orang nomor satu di Ibukota. Wakil Ketua Fraksi PSI DKI Justin Andrian menilai selama menjabat sebagai Gubernur DKI, tidak mampu menyelesaikan 5 permasalahan Ibukota yanng cukup krusial. 5 Permalasahan Utama Ibukota yaitu Banjir, Sampah, Macet, Air Bersih, dan Ledakan Penduduk. “Menurut saya 4 tahun masa jabatan Gubernur Anies, secara general adalah masa yang sia-sia. Total APBD yang dikelola Anies selama menjabat adalah sekitar 300an triliun rupiah. Tapi dari setidaknya 5 permalasahan Utama Ibukota yaitu Banjir, Sampah, Macet, Air Bersih, dan Ledakan Penduduk, tidak ada satupun yang memiliki progress yang dapat diperhitungkan,” kata Justin kepada Monitorindonesia.com di Jakarta, Rabu (13/10/2021). Untuk permasalahan banjir, Justin menerangkan, program yang digadang-gadang untuk penanggulangan banjir seperti normalisasi sungai tidak selesai sesuai Target yang dicanangkan. “Sulit bagi saya untuk mengidentifikasi sungai mana di Jakarta yang sudah tambah lebar. Normalisasi sekalipun pengadaan lahannya selama ini mandeg, bahkan tahun 2019 anggaran untuk pembebasan sodetan ciliwung yang tidak seberapa besar tidak jadi di eksekusi, malah commitment fee dan bank guarantee formula e yang didahulukan,” paparnya Dia juga menyoroti program penanganan sampah yaitu pembangunan pengelolaan sampah di dalam kota atau ITF (intermediate treatment facility). Program untuk mengatasi volume sampah warga Jakarta, sejauh ini belum satupun yang dibangun. “Sampah DKI setiap hari ribuan ton, tapi tidak ada satupun ITF (intermediate treatment facility) yang diselesaikan, malah kita memilih terus menerus sewa bantar gebang ratusan milyar per tahun, dan terus mengucurkan uang untuk mengangkut sampah keluar jakarta, tanpa ada upaya nyata untuk setidaknya mereduksi pengeluaran tersebut,” terangnya. Sama halnya dengan permasalahan banjir, Justin menilai, untuk mengatasi kemacetan di Jakarta, belum ada satupun program yang diterapkan Anies mampu mengatasi masalah tersebut. “Dalam hal kemacetan, pertumbuhan ruas jalan kita malah termakan oleh proyek trotoar yang juga dalam kisaran triliun, seolah tidak memperhatikan laju penambahan kendaraan bermotor baru setiap harinya di jabodetabek,” lanjutnya. Sementara daam hal pengadaan air bersih, Justin juga menilai Pemerintah DKI tidak serius untuk meningkatkan pelayanan Air bersih kepada masyarakat. Padahal kata dia, banyak warga Jakarta yang tergolong kurang mampu, membeli air bersih dengan harga jauh lebih mahal. “Pipanisasi Air bersih sendiri dari kecilnya anggaran yang dialokasikan, dapat terlihat bahwa tidak ada upaya serius dalam menambah akses jaringan air bersih yang selama ini hanya kurang lebih 60%, itupun sekitar 40%an bocor sehingga aliran air tersebut masuk dalam kategori NRW (non revenue water),” ungkap dia. “Keterbatasan akses air bersih tersebut akhirnya menyumbangkan eksploitasi air tanah dalam, yang juga menyebabkan terjadinya land subsidence (penurunan permukaan tanah) di Jakarta yang rata2 nya 6cm/ per tahun, sehingga berpengaruh juga terhadap banjir Jakarta yang kini jadwalnya menjadi jauh lebih sering,” imbuhnya. Seperti diketahui, Gubernur DKI Anies Baswedan menuangkan program-program yang merupakan janji kampanye seperti DP 0 Rupiah, Normalisasi Sungai dan lainnya kedalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah). Program tersebut merupakan agenda prioritas untuk diselesaikan di tiap-tiap SKPD terkait. “Sementara Pak Gubernur seperti tetap berleha-leha dengan hal remeh seperti jalur sepedanya yang “gagal”, mengurus warna cat genteng, membuat patung sepatu, memberi makan kucing, dan lainnya. Sungguh bagi saya, secara general, ini adalah 4 tahun dan ratusan triliun yang sia-sia,” tutup dia. (Zat)

Topik:

Anies Anies Baswedan PSI DKI Jakarta