Dana Pembinaan Paling Besar, DKI Gagal Juara Umum PON, Anies dan KONI Dituntut Minta Maaf

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 15 Oktober 2021 18:00 WIB
Monitorindonesia.com – Dana sekitar Rp 410 miliar  yang digelontorkan untuk program pembinaan prestasi olahraga tidak membuat kontingen DKI menjadi juara umum PON Papua XX 2021. Karena itu Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta menuntut Gubernur Anies Baswedan dan pengurus KONI meminta maaf kepada masyarakat. “Seharusnya Anies dan pengurus KONI segera memberi penjelasan kepada masyarakat kenapa tidak mampu merebut posisi juara umum. Bahkan mereka juga harus meminta maaf atas ketidakberhasilan tersebut,” kata Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Johny Simanjuntak kepada wartawan di Jakarta, Jumat (15/10/2021). Jhony mempertanyakan bagaimana pembinaan dan pengembangan atlet DKI sehingga tidak mampu mencetak prestasi lebih baik pada PON kali ini. Padahal Pemprov DKI sudah mengalokasikan dana sekitar Rp 410 miliar lebih untuk program pembinaan prestasi olahraga. Sementara Jawa Barat sebagai juara Umum PON Papua, dana pembinaan prestasinya tidak sebesar itu. “Kita juga pertanyakan pembinaan dan pengembangan prestasi oleh KONI DKI. Kenapa dengan anggaran yang cukup besar itu, atlet DKI tidak mendulang emas lebih banyak dari provinsi lain,” paparnya. Seperti diketahui, Jawa Barat dipastikan mempertahankan gelar juara umum pada PON Papua 2021. Pada hari terakhir pertandingan PON Papua, Kamis (14/10), Jabar tetap tidak tergoyahkan dari puncak klasemen dengan torehan 133 emas, 105 perak, dan 115 perunggu. Sementara DKI hanya 110 emas, 91 perak, dan 100 perunggu yang unggul tipis dari Jawa Timur di posisi ketiga dengan 110 emas, 89 perak, dan 88 perunggu. (Zat)

Topik:

DPRD DKI