Bentrok, Kader HMI Ditangkapi Polisi saat Demo di Istana

wisnu
wisnu
Diperbarui 23 April 2022 04:23 WIB
Jakarta, MI - Ketua Bidang Pertahanan dan Keamanan PB HMI Arven Marta mengklaim sejumlah kadernya mengalami luka-luka saat dibubarkan oleh polisi di demo depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (22/4) sore. Mahasiswa dengan aparat polisi bentrok ketika demo akan bergeser dari depan istana. Dari insiden itu, diklaim Arven, tiga orang ditangkap. Dia menyebutkan ada puluhan kader lainnya mengalami luka-luka akibat bentrok yang terjadi. [caption id="attachment_425612" align="aligncenter" width="300"] Aksi HMI di Depan Istana Presiden. (Foto: Dok/Ist)[/caption] "Sehingga yang ditangkap itu tiga orang dari HMI dan ada kawan-kawan puluhan lainnya mengalami luka," kata Arven saat dihubungi, Jumat (22/4). Tiga orang yang ditangkap adalah Akmal Fahmi, Andi Kurniawan, dan Imam Zarkasi. Hingga Jumat (22/4) malam, ketiganya masih diperiksa polisi. "Iya, tiga orang (Akmal Fahmi, Andi Kurniawan, dan Imam Zarkasi) masih ditahan. Ini saya masih di Polres Jakpus, Kemayoran," imbuh Arven. Aksi HMI itu berlangsung sekitar pukul 13.00 WIB hingga 17.30 WIB. Aksi itu pun tidak dilakukan penutupan jalan dan transportasi seperti TransJakarta beroperasi normal. Aksi pun berubah tegang sekitar pukul 16.00 WIB, arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Barat sempat tersendat. Aksi HMI itu dilakukan untuk menuntut lima poin tuntutan HMI se-Jabodetabek di antaranya: 1. Mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera menuntaskan kasus HAM yang menimpa rakyat Indonesia. 2. Mendesak Presiden memerintahkan Kapolri untuk mencopot, memecat, dan mengadili oknum Polsek Tambelang, Polres Bekasi yang terlibat dalam kasus dugaan salah tangkap terhadap kader HMI Muhammad Fikry dan kawan-kawan. 3. Mendesak Kapolri mengevaluasi Polda Metro Jaya atas dugaan penyampaian keterangan tidak sesuai fakta di lapangan dalam kasus dugaan salah tangkap terhadap kader HMI Muhammad Fikry dan kawan-kawan. 4. Meminta kepada Kapolri untuk segera mengambil langkah agar memastikan kasus kekerasan dan pembegalan HAM tidak terjadi lagi. 5. Meminta Presiden Jokowi untuk terlibat langsung dalam menyelesaikan ketimpangan penegakan hukum yang menimpa kader HMI di wilayah hukum Polres Bekasi.
Berita Terkait