Jakarta Masuk Kategori Miskin Ekstrim, PKS: Harus Jadi Cambuk Jakarta Terus Berbenah

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 23 Juni 2022 13:58 WIB
Jakarta, MI - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengungkapkan data terakhir tahun 2021, di Jakarta masih ada 132.345 penduduk Jakarta masuk kategori miskin ekstrem. Menanggapi hal itu, Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera bahwa sentilan dari Kemendagri tersebut harus menjadi semangat Pemprov DKI Jakarta untuk terus berbenah entaskan kemiskinan. "Sentilan Kemendagri harus jadi cambuk bagi @DKIJakarta terus bebenah, meskipun ada 130ribuan warga miskin, namun kita harus adil menyampaikan DKI terus turun kemiskinan dan salah satu terendah. Semoga terus sukses di HUT 495, berkah selalu," kata Mardani Ali Sera melalui tweetnya seperti dikutip Monitor Indonesia.com, Kamis (23/6). Sebelumnya, Sekjen Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara khusus memerhatikan masalah kemiskinan di wilayahnya. Pasalnya, menurut Suhajar berdasarkan data terakhir tahun 2021, di Jakarta masih ada 132.345 penduduk Jakarta masuk kategori miskin ekstrem. "Mengenai tingkat kemiskinan, hal ini perlu mendapat perhatian khusus, karena DKI Jakarta saat ini masih mencatat jumlah penduduk dengan kemiskinan ekstrem sebesar 132.345 jiwa," kata Suhajar dalam sambutannya di acara Rapat Paripurna HUT DKI Jakarta ke-459, Rabu (22/6). Menurut Suhajar fakta ini penting untuk lebih dicermati karena pandemi Covid-19 juga memiliki dampak pada ketimpangan pendapatan warga ibu kota. Dia menyebut ketimpangan pendapatan itu tercermin dari Gini Ratio DKI Jakarta yang sedikit memburuk, dari 0,399 pada tahun 2020 menjadi 0,409 pada tahun 2021. "Masalah ini memerlukan keseriusan karena ketimpangan pendapatan berkorelasi kuat dengan kesenjangan sosial yang dapat menciptakan kerawanan, terutama di kota besar seperti Jakarta," papar dia. Suhajar tak menampik tingkat kemiskinan di Jakarta menurun. Pada tahun 2020 tercatat ada 4,69 persen orang miskin di Jakarta. Angka tersebut kemudian turun menjadi 4,67 persen pada tahun 2021. Kendati begitu, menurut Suhajar, penurunan angka tersebut masih di bawah target yang dicanangkan oleh Pemprov DKI Jakarta. "Meskipun demikian pencapaian ini masih belum memenuhi target yang ditetapkan oleh Pemerintah DKI Jakarta yaitu 3,85 persen," jelas dia. Tak hanya itu, puluhan warga miskin kota juga sempat menggelar aksi demonstrasi di depan Balai Kota Jakarta, Selasa (21/6). Mereka meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk lebih memperhatikan nasib warga miskin kota. Aksi ini digelar sebagai sindiran bahwa dalam peringatan HUT DKI Jakarta ke-495, jumlah penduduk miskin kota semakin banyak. [Ode]