PSI Bersyukur Jabatan Anies End: Jakarta Bebas dari Cengkeraman "Namrud' dan "Firaun" yang Gagal

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 19 Oktober 2022 02:27 WIB
Jakarta, MI - Masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta resmi berakhir pada 16 Oktober 2022 kemarin. Namun demikian, mantan orang nomor satu di DKI Jakarta itu, terus mendapat sindiran dari berbagai masyarakat hingga elit politik. Salah satunya adalah politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli yang diduga menyamakan Anies Baswedan dengan Namrud dan Firaun. Sebelum menyindir capres 2024 yang diusung partai NasDem itu, Guntur Romli mengucap syukur lantaran Anies Baswedan akhirnya bukan lagi Gubernur DKI Jakarta. Lantas ia menyebut, dengan habisnya masa jabatan Anies itu, maka Jakarta telah bebas dari politik identitas. "Syukur Alhamdulillah, Jakarta bebas dari politik identitas mulai hari ini. Jakarta bebas dari cengkeraman Firaun yang gagal," kata Guntur melalui cuitannya di Twitter dikutip Monitor Indonesia, Rabu (19/10). Masih dalam cuitannya, Guntur Romli menyamakan Anies Baswedan dengan Namrud dan Firaun, yang dibarengi dengan tangkapan layar sebuah pemberitaan online berjudul ‘Anies: Kalau cuma Pembangunan Fisik, Namrud dan Firaun Bisa’. “Eh kurang, Jakarta bebas dari cengkeraman Namrud & Firaun yg gagal,” sindirnya. Anies Baswedan diketahui, telah digantikan Heru Budi Hartono ditunjuk sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta. Ia resmi menjabat sebagai Pj Gubernur setelah dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Ia menggantikan Anies Baswedan dan Riza Patria yang telah mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur per 16 Oktober. Salah satu yang dilakukan Heru yang menyita perhatian warga DKI Jakarta adalah dengan membuka lagi Posko Pengaduan di Balai Kota yang sempat digelar pada era kepemimpinan Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, hingga Djarot Saiful Hidayat. Namun, posko pengaduan itu sempat hilang di era kepemimpinan Anies Baswedan. Atas hal ini, Guntur Romli kembali berkicau dengan mengucapkan syukur dengan adanya Posko tersebut, yang mana nantinya, setiap pagi mulai pukul 08.00-09.00 WIB warga bisa menyampaikan keluh kesah terkait permasalahan yang terjadi di wilayahnya. "Syukur Alhamdulillah, era sekarang selain pelaporan publik melalui Aplikasi, Bang Heru Budi juga membuka posko pengaduan di Balai Kota unt bertemu & mendengarkan langsung dari warga," ungkapnya. Salah satu pengguna Twitter pun mengomentari cuitannya, bahwa hal tersebut merupakan tamparan keras untuk Anies Baswedan yang menghapus Posko tersebut, padahal itu sangat bermanfaat. "Tamparan keras bagi Gub arogan yg tdk becus kerja. Knp Anies hapus pengaduan di eranya pdhl bermanfaat? Krn itu warisan Ahok, sebusuk itulah hatinya," komentar Budiwxh***.